Cekricek.id, Portal Islam - Ustadz Adi Hidayat telah menuturkan bagaimana hukum mengenai puasa tanpa sahur. Terkadang sebagian besar orang merasa jika seseorang tetap puasa padahal tidak sahur dianggap tidaklah sah atau lain. Karena bedanya pemahaman yang dimiliki oleh setiap orang. Kini semuanya bisa dilihat secara tuntas, sebagaimana mengutip dalam unggahan terbaru di akun YouTube pribadinya pada Kamis (6/4/2023).
Diketahui jika sahur merupakan kegiatan yang dilakukan oleh umat muslim dalam mempersiapkan diri sebelum menyambut puasa. Yaitu dengan mengkonsumsi sejumlah makanan di pagi hari sebelum masuknya waktu salat subuh.
Di dalam sahur terdapat banyak keberkahan yang diberikan oleh Allah kepada umat muslim. Terutama bagi mereka yang sabar dan mengutamakan untuk sahur.
Tetapi hukum melaksanakan sahur sendiri tidaklah bersifat wajib. Maka dari itu tidak ada istilahnya jika seseorang yang tidak sahur maka puasanya tidak sah. mMlainkan hal tersebut adalah sesuatu yang disunnahkan sunnah.
Memiliki artian jika dikerjakan akan mendapat pahala namun jika ditinggalkan tidak apa-apa. Tapi jika seseorang melakukan hal tersebut sudah dipastikan akan ada lipatan pahala yang ia terima. Mengingat melakukan perintah Allah walau itu bukan merupakan kewajiban.
Hukum Puasa Tanpa Sahur
“Jadi kalau tidak sempat sahur itu boleh-boleh saja tapi tidak wajib. Tapi memang ada baiknya bagi seorang muslim sebelum memulai puasa Ramadan melaksanakan sahur.”
Karena mengandung banyaknya kenikmatan yang dijanjikan oleh Allah. Selain dari segi kesehatan untuk menambah tenaga untuk menjalani ibadah puasa.
Ketika melaksanakan sahur maka seseorang akan memiliki niatan dan doa baik itu setelah atau sesudah makan. Belum lagi dengan menunggu waktu azan, untuk menurunkan perut yang terasa kenyang alias penuh.
Baca Juga: Makan Pisang Saat Sahur Bisa Buat Kamu Kenyang Lebih Lama Lho
Banyak yang memberikan perintah untuk makan di waktu sahar alias melaksanakan sahur karena ada keberkahan di dalamnya. Dengan tenaga yang diperoleh saat makan sahur lebih bersemangat untuk beraktivitas saat menjalani ibadah puasa Ramadhan.
Menariknya ada sebuah kisah yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat. Berkaitan dengan tanggal 9 Ramadhan di tahun 1945 yang bertepatan dengan kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 1945.