Cekricek.id, Kesehatan – Ancaman Covid-19 masih belum berakhir di seluruh dunia. Meski saat ini keseharian orang-orang telah kembali normal, namun kabar serangan virus yang sempat menggemparkan berbagai negara tersebut kembali muncul ke permukaan.
Melansir Instagram @pandemictalks, Minggu (16/4/2023), lonjakan Covid-19 kembali terjadi di Singapura. Ada 4.000 kasus per harinya dengan 30 persennya merupakan orang-orang yang terinfeksi ulang.
Seperti yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan Dingapura Ong Ye Kung, persentasi reinfeksi tersebut meningkat dibanding gelombang sebelumnya yang berkisar 20 hingga 25 persen.
Merebaknya virus tersebut dikatakan sudah terjadi selama satu bulan terakhir. Kasus harian yang semula dilaporkan 1.400 meningkat menjadi 4.000 dalam sehari pada minggu lalu.
Jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit juga jauh meningkat, jika sebelumnya ada 80 pasien, maka kali ini meningkat hampir tiga kali lipat menjadi 220 pasien.
Bukan hanya di negara singa putih saja, Indonesia juga melaporkan lonjakan serupa baru-baru ini. Dari unggahan laman Instagram yang sama, tercatat pukul 12.00 WIB per Jumat (14/4/2023) ada pertambahan sebanyak 1.017 kasus dari hari sebelumnya.
Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia
Data dari Satgas Penanganan Covid-19, total kasus virus tersebut terhitung dari tahun 2020 lalu sampai Jumat kemarin adalah 6.755.600. Kendati begitu, pasien sembuh yang tercatat juga bertambah 463 orang yang memberikan nilai total 6.586.231 orang.
Pertambahan ini juga semakin rentan karena musim mudik lebaran tahun 2023. Apalagi jumlah pemudik yang juga melonjak yaitu mencapai 1.238.000 orang. Jumlah ini meningkat sekitar 47 persen secara nasional dibanding tahun 2022.
Ahli virus dari Universitas Udayana, Profesor I Gusti Ngurah Kade Mahardia memperingkatkan supaya seluruh pihak tetap bisa menjaga kelompok rentan. Mereka di antaranya adalah orang yang memiliki komorbid, lansia, serta kelainan imun.
Orang-orang yang masuk ke dalam kelompok tersebut dapat mengalami gejala berat ketika terinfeksi virus Covid-19.
Masdalina Pane, seorang ahli epidemiologi juga menyampaikan peringatan serupa. Meski dalam hasil survey serologi pemerintah menunjukkkan 99 persen masyarakat Indonesia memiliki antobodi terhadap virus tersebut, namun tetap perlu berhati-hati pada kelompok rentan.
“Tetapi bukan berarti kita tidak waspada karena pada mereka yang berisiko tinggi, yang komorbid, usia lanjut, kelainan imun, itu masih menimbulkan gejala berat. Karena itu, kematian juga akan meningkat seiring dengan peningkatan kasus,” ujarnya.
Baca juga: Selain Mencegah Covid-19, Menurut Studi Ini Alasan Orang Memakai Masker
Untuk berjaga-jaga, juru bicara Kemenkes, Mohammad Syahril mengingatkan agar para pemudik untuk memakai masker serta menjadikan vaksinasi sebagai saran utama.