Cekricek.id - Dinosaurus adalah makhluk prasejarah yang telah punah sekitar 66 juta tahun yang lalu. Namun, berkat fosil-fosil yang ditinggalkannya, kita dapat menggabungkan kembali sejarah mereka. Pada tahun 2023 ini, para ahli paleontologi menemukan petunjuk-petunjuk kuno yang lebih banyak tentang penduduk masa lalu planet kita. Mulai dari makanan terakhir tyrannosaur dan sarang komunal hingga kotak suara fosil, berikut adalah 10 fosil dinosaurus terhebat yang ditemukan tahun ini.
1. Makanan terakhir tyrannosaur yang pernah ditemukan
Dalam penelitian yang dilakukan di Kanada, ditemukan sisa-sisa hampir lengkap dari seorang tyrannosaur remaja dengan makanan terakhirnya yang terawetkan dengan sempurna di dalam perutnya. Ini merupakan kali pertama makanan ditemukan di dalam perut tyrannosaur.
Perut Gorgosaurus remaja ini, yang berasal dari sekitar 75 juta tahun yang lalu, berisi dua pasang kaki belakang dari dinosaurus kecil mirip burung yang disebut Citipes elegans.
Peneliti meyakini bahwa tyrannosaur remaja ini merobek dinosaurus kecil tersebut menjadi dua bagian dan memakan kakinya, meninggalkan bagian tubuh yang lain tidak terganggu.
Temuan ini menunjukkan bahwa tyrannosaur remaja, termasuk Tyrannosaurus rex, lebih suka berburu mangsa yang lebih kecil daripada mengejar dinosaurus dewasa yang lebih besar.
2. Spesies 'titan' yang belum pernah dilihat sebelumnya
Dari fosil yang ditemukan di Spanyol yang berusia sekitar 122 juta tahun, ditemukan spesies baru dari kelompok titanosaur, dinosaurus berleher panjang yang termasuk Diplodocus dan Brachiosaurus.
Spesies baru yang diberi nama Garumbatitan morellensis ini diyakini sebesar lapangan bola basket. Tulang-tulangnya tidak terlalu khas seperti spesies lain dalam kelompok ini, yang menunjukkan bahwa ini adalah spesies sauropoda primitif.
Sebelumnya, ilmuwan tidak tahu dari mana sauropoda berasal. Namun, fosil baru ini mengindikasikan bahwa mereka mungkin pertama kali muncul di sekitar Semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal).
3. Jejak kaki dinosaurus di tebing Alaska
Para peneliti menemukan bahwa sebuah tebing terpencil di Alaska tertutup jejak kaki fosil dari puluhan dinosaurus yang berbeda. Tebing setinggi 20 lantai yang disebut "The Coliseum" ini mengandung jejak-jejak dari dinosaurus berpunuk, raptor kecil, dinosaurus berparuh bebek, dan setidaknya satu tyrannosaur.
Jejak-jejak tersebut tidak langsung terlihat oleh para peneliti sampai batu itu terkena sinar matahari dengan sudut tertentu.
Namun, jejak-jejak tersebut sangat terperinci. Sekitar 70 juta tahun yang lalu, tebing ini adalah jejak lumpur di sebelah tempat minum hewan. Tetapi pada suatu saat setelah jejak-jejak tersebut menjadi fosil, tanahnya terangkat ke udara dan dibalik oleh tabrakan lempeng tektonik.
4. Pertarungan 'hingga mati'
Para peneliti yang menjelajahi "Pompeii dinosaurus" di China menemukan fosil-fosil yang terjalin dari dinosaurus bipedal kecil dan mamalia mirip musang yang sepertinya sedang bertarung hingga mati ketika mereka dikuburkan oleh letusan gunung berapi 125 juta tahun yang lalu.
Para ahli meyakini bahwa mamalia seperti tikus yang disebut Repenomamus robustus kemungkinan menang dalam pertarungan melawan dinosaurus dari genus Psittacosaurus karena gigi hewan berbulu ini tertanam di tulang rusuk dinosaurus. Temuan baru ini mengubah asumsi para peneliti bahwa dinosaurus terutama berburu mamalia dan bukan sebaliknya.
5. Kotak suara fosil
Untuk pertama kalinya, para ahli paleontologi menemukan kotak suara dinosaurus. Peneliti di Mongolia menemukan kotak suara dinosaurus berusia 80 juta tahun dari dinosaurus berlapis baju besi bernama Pinacosaurus grangeri.
Ini adalah kotak suara dinosaurus non-avian yang pernah ditemukan untuk pertama kalinya. Bagian tubuh unik ini milik Pinacosaurus grangeri - dinosaurus berpostur pendek, berlapis baju besi, dan berekor seperti gada.
Sebelumnya, para peneliti mengira bahwa sebagian besar dinosaurus berkomunikasi melalui suara yang mirip buaya, desisan, gemuruh, dan raungan.
Namun, bentuk dan struktur kotak suara ini mengindikasikan bahwa dinosaurus ini mampu menghasilkan suara yang lebih mirip burung, termasuk suara ciutan, yang menunjukkan bahwa dinosaurus mungkin memiliki repertoar vokal yang lebih kompleks daripada perkiraan sebelumnya.