Pekanbaru, Cekricek.id - Krisis kemanusiaan akibat lonjakan pengungsi Rohingya di Kota Pekanbaru, Riau, masih belum menemui titik terang. Jumlah pengungsi yang terus bertambah membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru kesulitan mencari solusi. Meski telah mengupayakan koordinasi dengan instansi terkait, hingga saat ini belum ada tanggapan konkrit untuk mengatasi permasalahan ini.
Kepala Badan Kesbangpol Kota Pekanbaru, Syoffaizal, mengungkapkan keresahannya terkait krisis pengungsi Rohingya yang kian memuncak di wilayahnya. "Sampai saat ini belum ada titik terang tentang pengungsi ini. Bahkan kami sempat bertanya kepada instansi terkait, boleh atau tidak, mereka dipindahkan ke Aceh karena mereka kan dari sana, atau kita stop saja. Tapi sejauh ini masih belum ada tanggapan," ungkapnya usai rapat koordinasi dengan Kemenkopolhukam dan IOM pada Rabu (13/3/2024).
Syoffaizal menjelaskan, pihaknya telah berupaya mencari solusi dengan berdiskusi bersama para pemangku kepentingan. Namun, hingga saat ini belum ditemukan titik terang untuk mengatasi krisis pengungsi di Pekanbaru.
"Tadi kami sudah berdiskusi dan menanyakan solusi mengenai pengungsi di Kota Pekanbaru ini, namun sampai saat ini sepertinya belum ada titik terang," imbuhnya.
Lonjakan jumlah pengungsi Rohingya yang masuk ke Pekanbaru, baik secara legal maupun ilegal, menjadi persoalan tersendiri. Berdasarkan data terbaru, jumlah pengungsi Rohingya di Pekanbaru telah mencapai 184 orang.
"Kami sudah mengembangkan permasalahan ini, mulai dari jumlah pengungsi awalnya 134 orang ternyata setelah diverifikasi menjadi 129 orang di Rudenim yang belum tahu nasibnya seperti apa, karena tempatnya sudah full. Sekarang sudah datang 29 orang, kemudian ada yang di luar Rudenim, ditambah lagi tadi pagi datang 26 orang lagi," papar Syoffaizal.
Krisis kemanusiaan yang kian memuncak ini membuat Pemkot Pekanbaru berharap adanya tanggapan segera dari pemerintah pusat. Syoffaizal menyampaikan, "Setidaknya sudah kami sampaikan kepada Kemenpolhukam dan Kemendagri. Tapi sejauh ini, mereka hanya sebatas menerima keluh kesah kami saja. Semoga setelah ini ada follow up sehingga kita menemukan solusinya."
Meningkatnya arus pengungsi Rohingya yang masuk ke Pekanbaru, baik secara legal maupun ilegal, menambah kompleksitas persoalan kemanusiaan yang dihadapi pemerintah setempat.
Baca juga: Polres Rohil Gagalkan Penyelundupan 11 Orang Rohingya ke Malaysia
Upaya koordinasi dengan instansi terkait terus dilakukan guna menemukan solusi terbaik dalam mengatasi krisis ini, mengingat kapasitas penampungan di Pekanbaru yang sudah tidak memadai akibat lonjakan drastis pengungsi.