Ada Ancaman Tak Terduga dari Luar Angkasa: Elektron Pembunuh yang Merusa Satelit

Ada Ancaman Tak Terduga dari Luar Angkasa: Elektron Pembunuh yang Merusa Satelit

Ilustrasi. [Foto: Canva]

Para ilmuwan memperdalam pemahaman tentang elektron 'relativistik' berenergi tinggi, sering disebut sebagai "elektron pembunuh", yang menjadi sumber utama kerusakan radiasi pada satelit.

Cekricek.id - Dalam kegelapan luar angkasa, ada ancaman yang sering luput dari perhatian: elektron berenergi tinggi yang dikenal sebagai "elektron pembunuh". Elektron ini menjadi sumber utama kerusakan radiasi pada satelit, sehingga memahami pola aktivitas mereka menjadi sangat penting.

Emisi matahari berupa partikel bermuatan dan medan magnet dapat mengganggu perisai magnetik Bumi, yang mengakibatkan gangguan geomagnetik.

Selama gangguan tersebut, jumlah elektron pembunuh di sabuk radiasi eksternal bisa meningkat secara eksponensial. Hal ini menimbulkan ancaman cuaca luar angkasa yang signifikan.

Dilansir Scitechdaily, Dr. Nigel Meredith dari BAS memimpin tim internasional yang menganalisis data selama 20 tahun dari satelit GPS AS. Mereka menentukan kejadian yang terjadi 1 dalam 10 tahun, 1 dalam 50 tahun, dan 1 dalam 100 tahun.

Operator satelit, produsen, asuransi, dan pemerintah harus mempersiapkan dan mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh elektron ini. Masyarakat semakin bergantung pada satelit untuk berbagai aplikasi seperti komunikasi, navigasi, observasi Bumi, dan pertahanan.

Pada April 2022, ada 5.465 satelit operasional yang mengorbit Bumi. Sebagian besar dari satelit-satelit ini terpapar elektron energetik selama sebagian dari orbit mereka.

Pada 2021, ekonomi luar angkasa global menghasilkan pendapatan sebesar $386 miliar, meningkat empat persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Ada Ancaman Tak Terduga dari Luar Angkasa: Elektron Pembunuh yang Merusa Satelit

Dr. Nigel Meredith, ilmuwan cuaca luar angkasa dan penulis utama studi ini, menyatakan bahwa level kejadian 1 dalam 100 tahun yang dilaporkan dalam studi ini penting bagi industri dan pemerintah. Ini menjadi patokan untuk membandingkan kejadian cuaca luar angkasa ekstrem lainnya.

Temuan ini sangat penting bagi industri satelit. Para insinyur dan operator memerlukan perkiraan realistis tentang fluks elektron terbesar yang dihadapi di orbit GPS untuk mempersiapkan dampak dari kejadian ekstrem ini.

Temuan ini juga penting bagi asuransi satelit untuk memastikan operator satelit melakukan segala upaya untuk mengurangi risiko.

Perbedaan antara kejadian 1 dalam 10 tahun dan 1 dalam 100 tahun bervariasi tergantung pada energi elektron dan jarak dari Bumi. Perbedaan ini paling besar pada energi tertinggi yang paling jauh dari planet, bervariasi antara faktor 3 hingga 10 untuk beberapa energi elektron tertinggi yang lebih dari 35.000 km dari permukaan Bumi.

Seperti cuaca di planet kita, cuaca luar angkasa dapat bervariasi dalam hitungan menit, hari, musim, dan siklus matahari 11 tahun.

Para peneliti menemukan bahwa sebagian besar kejadian elektron pembunuh terjadi selama fase menurun dari siklus matahari. Namun, kejadian terbesar terjadi di luar periode tersebut, menunjukkan bahwa kejadian ekstrem dapat terjadi kapan saja.

Profesor Richard Horne dari BAS, yang juga menjadi salah satu penulis dalam studi ini, mengatakan bahwa sektor luar angkasa adalah bagian dari Infrastruktur Nasional Kritis. Penelitian ini akan membantu menilai ketahanan satelit terhadap kejadian cuaca luar angkasa yang parah.

Cuaca luar angkasa yang parah ditambahkan ke Daftar Risiko Nasional UK untuk Keadaan Darurat Sipil pada 2011. Dampak cuaca luar angkasa pada satelit dapat berkisar dari gangguan layanan sesaat hingga kehilangan total kemampuan.

Pada 2003, badai besar menyebabkan 47 satelit mengalami anomali, lebih dari 10 satelit tidak berfungsi lebih dari sehari, dan satu di antaranya mengalami kerusakan total.

Baca Juga

Ditemukannya Planet Berbatu SPECULOOS-3 b, Bola Gundul 55 Tahun Cahaya dari Bumi
Ditemukannya Planet Berbatu SPECULOOS-3 b, Bola Gundul 55 Tahun Cahaya dari Bumi
Planet Ungu, Jejak Kemungkinan Kehidupan Alien yang Selama Ini Dicari
Planet Ungu, Jejak Kemungkinan Kehidupan Alien yang Selama Ini Dicari
Alien Menumpang Meteor untuk Menjajah Kosmos? Begini Cara Mengenalinya
Alien Menumpang Meteor untuk Menjajah Kosmos? Begini Cara Mengenalinya
Ledakan Besar di Luar Angkasa akan Terjadi Tahun Ini, Siap-siap Menyaksikannya
Ledakan Besar di Luar Angkasa akan Terjadi Tahun Ini, Siap-siap Menyaksikannya
Fenomena Cahaya Gemerlap Misterius Terdeteksi di Planet Ekstrasurya WASP-76b
Fenomena Cahaya Gemerlap Misterius Terdeteksi di Planet Ekstrasurya WASP-76b
Benda Misterius Jatuh dari Langit, Hantam Rumah Warga Florida
Benda Misterius Jatuh dari Langit, Hantam Rumah Warga Florida