Berita terbaru: Ade Armando tanggapi komentar Saifuddin Ibrahim, dan menilai sang pendeta tidak memiliki akal sehat
Cekricek.id - Ade Armando menilai jika pendeta Saifuddin Ibrahim tidak memiliki akal sehat. Hal ini disampaikannya lewat sebuah video yang diunggah di akun YouTube pribadinya pada Jumat (18/3/2022).
Sebagai seorang pemuka agama, ia menilai jika Saifudin Ibrahim sama sekali tidak menunjukkan kualitas untuk pantas menjadi pemuka agama.
“Aaya menduga Saifudin Ibrahim ini berpenyakit jiwa ngaku-ngaku sebagai pendeta tapi kualitasnya sama sekali tidak menunjukkan dia pantas," ucap Ade Armando.
Dari penuturannya, pendeta Saifudin Ibrahim seolah membuat video berisi kritis terhadap agama Islam.
Tetapi dari semua argumen yang disampaikan ya ini malah ngawur ke mana-mana tanpa fokus untuk membahas permasalahan yang sedang ramai.
Terlebih lagi, ketika Saifudin Ibrahim menyatakan bahwa Ade Armando ini tidak bisa melakukan ibadah salat lima waktu sebagaimana kewajiban umat muslim.
Permasalahan ini dinilai terlalu melebar dari awalnya Saifudin Ibrahim meminta penghapusan 300 ayat Alquran. Karena dianggap memerintahkan untuk membenci minoritas termasuk umat Kristen.
Pria asal Sumatera Barat ini menanyakan apa hubungannya terkait komentar serta sanggahannya ia berikan dengan kewajibannya sebagai Muslim.
"Apa hubungannya antara kritikan saya dengan salat saya sampai saat ini saya tetap salat lima waktu," jelas Ade Armando.
Ade Armando juga menyorot tantangan yang diberikan oleh Saifudin Ibrahim kepada dirinya serta Mahfud MD.
Yaitu melakukan aksi duel dengan celurit atau siap melompat ke jurang apabila kalah saat bermain catur.
"Bayangkan dia mengajak duel, main catur melompat ke jurang bilang siap mati untukmu kristen di TV saya percaya dia punya masalah kejiwaan."
Padahal sebelumnya kritik yang disampaikan oleh Ade Armando terkait permintaan Saifudin Ibrahim yang meminta 300 ayat ini dinilai tidak wajar.
Apalagi Menteri Agama dinilai tidak memiliki otoritas untuk melakukan penghapusan tersebut.
Begitupun dengan 300 ayat Alquran yang dinilai memiliki ujaran atau ajaran kebencian. Dari penilaian Ade Armando ini hanyalah kesalahan tafsir semata.
Misalnya seperti kata Saifudin Ibrahim, jika tamatan pesantren menjadi radikal atau teroris karena mereka mengikuti arti harfiah di Alquran tanpa tafsiran.
Padahal sebenarnya arti yang terkandung dalam Al Quran ini membutuhkan penjelasan lebih atau tafsiran kontekstual.
Baca juga: Polisi Gandeng FBI untuk Tangkap Pendeta Saifuddin Ibrahim di Amerika
Terlebih lagi kebanyakan pesantren yang ada di Indonesia ini berbasis Nahdlatul Ulama.
"Kebanyakan pesantren berbasis NU, dan mereka menolak radikalisme apalagi teroris," tandasnya