Cekricek.id - Bayi yang baru lahir ternyata memiliki kemampuan unik untuk belajar bahasa lebih baik melalui lagu anak-anak dan nyanyian dibandingkan dengan percakapan sehari-hari. Hasil penelitian terbaru dari Universitas Cambridge di Inggris dan Universitas Dublin di Irlandia mengungkapkan bahwa otak bayi lebih cenderung memproses ritme bicara terlebih dahulu sebelum mampu membedakan fonetik bahasa.
Dalam laporan penelitian yang diterbitkan di Nature Communications itu, terungkap bahwa studi ini memanfaatkan pencitraan otak untuk menguji reaksi bayi terhadap informasi ritme, seperti penekanan suku kata dan variasi nada, dibandingkan dengan informasi fonetik, seperti perbedaan suara 'pa' dan 'ba'.
Menurut ahli saraf Usha Goswami dari Universitas Cambridge, "Penelitian kami menunjukkan bahwa setiap bunyi ucapan belum diproses dengan baik hingga sekitar usia tujuh bulan, meskipun sebagian besar bayi sudah dapat mengenali kata-kata familiar pada saat itu. Sejak saat itu, pembentukan bunyi-bunyi ujaran masih berlangsung sangat lambat untuk menjadi dasar bahasa."
Pola aktivitas otak bayi diukur saat mereka menonton video seorang guru sekolah dasar menyanyikan lagu anak-anak.
Algoritme khusus kemudian diterapkan untuk menganalisis bagaimana otak bayi menginterpretasikan suara-suara ini. Hasilnya menunjukkan bahwa respons terhadap pola lagu anak-anak, seperti melodi dan variasi nada, muncul lebih konsisten sebelum usia tujuh bulan dibandingkan dengan respons terhadap informasi fonetik.
Para peneliti mencatat bahwa pengkodean fonetik muncul secara bertahap, dimulai dengan bunyi labial (seperti 'b' pada baby) dan bunyi sengau (seperti 'm' pada mummy). Namun, ritme lagu anak-anak memberikan respons yang lebih konsisten, menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa pada bayi dimulai dengan fokus pada ritme.
"Bayi dapat menggunakan informasi ritmis seperti perancah atau kerangka untuk menambahkan informasi fonetik. Orang tua harus berbicara dan bernyanyi kepada bayi mereka sebanyak mungkin atau menggunakan ucapan yang diarahkan pada bayi seperti lagu anak-anak karena hal itu akan membuat perbedaan pada hasil berbahasa," kata Goswami.
Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang perkembangan bahasa pada bayi dan menantang pandangan konvensional bahwa pembelajaran bahasa dimulai secara fonetis. Menyanyikan lagu anak-anak diakui sebagai metode efektif untuk merangsang perkembangan bahasa dan membantu otak bayi mengenali pola-pola ritmis yang menjadi dasar bahasa.
Dengan temuan ini, orang tua diajak untuk lebih aktif menyanyikan lagu anak-anak kepada bayi mereka sejak usia dini. Melalui melodi yang menyenangkan, bayi dapat mengasah kemampuan bahasa mereka dan lebih baik memahami ritme yang melandasi semua bahasa di dunia.
Sehingga, dari hasil penelitian ini, semakin jelas bahwa menyanyikan lagu anak-anak bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga investasi berharga untuk perkembangan bahasa yang optimal pada bayi baru lahir.
Dapatkan update Berita Riau Hari Ini setiap hari dari Cekricek.id. Ikuti kami melalui Google News. Klik tautan untuk terhubung.