Alex Yunggun dan 'Moving On': Cerita Move On dalam Musik dari Tanah Kanguru

Alex Yunggun dan 'Moving On': Cerita Move On dalam Musik dari Tanah Kanguru

Alex Yunggun dan 'Moving On': Cerita Move On dalam Musik dari Tanah Kanguru. [Ist]

Alex Yunggun, mahasiswa Australia asal Yogyakarta, merilis EP "Moving On" dengan lima lagu penuh makna. Temukan kisah di balik lagu-lagu tersebut dan perjalanan karir Alex di dunia musik.

Cekricek.id - Dari bumi Yogyakarta hingga benua Australia, Alex Yunggun, sang penyanyi muda berbakat, menghadirkan karya terbaru berupa Extended Play (EP) yang berjudul "Moving On". EP ini diluncurkan di beragam platform musik digital dan berisi lima lagu yang masing-masing memiliki cerita mendalam: "hoodie", "if only none of these were true", "it’s you", "kyo", dan "EDEN". Spesialnya, peluncuran EP ini bertepatan dengan perayaan ulang tahun Alex yang ke-18 pada 29 Agustus 2023.

Saat ini, Alex tengah mengejar mimpinya di Australia, mengambil jurusan Performing Arts, sebuah pilihan yang sudah ada di benaknya sejak SMA.

Keputusan ini terinspirasi dari kunjungan study tour ke Australia yang diadakan oleh sekolahnya, di mana Alex sempat mengunjungi kampus yang kini menjadi tempatnya menuntut ilmu.

Dalam wawancara eksklusif via Whatsapp pada 30 Agustus 2023, Alex berbagi pandangannya tentang tantangan menjadi seniman di era digital saat ini.

Menurutnya, seniman kontemporer harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, memiliki berbagai skill, serta wawasan yang luas, baik dari pengalaman maupun teori. Kesadaran inilah yang mendorong Alex untuk belajar di Australia.

EP "Moving On" sendiri, menurut Alex, adalah representasi dari proses melepaskan atau 'move on' dari berbagai aspek kehidupan.

Mulai dari melepaskan hubungan asmara, kenangan masa kecil, hingga perubahan dari masa kanak-kanak ke remaja. "Lagu-lagu ini adalah cerminan dari perasaan 'move on' dalam berbagai situasi," ungkap Alex.

Alex juga membagikan makna di balik setiap lagu di EP ini:

  • "kyo": melepaskan cinta lama.
  • "EDEN": transisi dari kepolosan.
  • "hoodie": meninggalkan cinta masa kecil.
  • "it’s you": memulai cinta baru.
  • "if only none of these were true": transisi dari masa kanak-kanak ke remaja.

Dengan penuh semangat, Alex menambahkan, "Perubahan memang menantang dan kadang menakutkan. Namun, dari setiap perubahan, selalu ada pelajaran yang bisa kita ambil."

Ditanya soal alasan menulis lagu dalam Bahasa Inggris, Alex menjelaskan bahwa ia merasa lebih percaya diri dalam menulis lirik dalam bahasa tersebut, meskipun ia tetap berusaha untuk menulis dalam kedua bahasa.

Karir musik Alex di Indonesia sudah dimulai sejak usianya 15 tahun dengan lagu "U Give Me Love", sebuah duet bersama adiknya, Bea Serendy. Lagu ini adalah karya dari komposer legendaris, Chossy Pratama. Setelah itu, Alex merilis beberapa lagu lainnya, sementara Bea Serendy juga memiliki karya-karya yang ditulisnya sendiri.

Mengakhiri wawancaranya, Alex berharap karyanya dapat dinikmati oleh banyak orang dan ia terbuka untuk menerima feedback dari para pendengar.

Baca Juga

Musisi Malang Abih RV Rilis Album Perdana "First Vault"
Musisi Malang Abih RV Rilis Album Perdana "First Vault"
THE RAIN Rilis "Lagu Kita Berdua", Single Terbaru Menuju Album ke-8
THE RAIN Rilis 'Lagu Kita Berdua', Single Terbaru Menuju Album ke-8
Sentuhan Emosional Sabiella Maris dalam Single Baru "Uneasy"
Sentuhan Emosional Sabiella Maris dalam Single Baru "Uneasy"
'24' dari aleksiah, Pengingat Bahwa Hidup Akan Semakin Baik di Masa Depan
'24' dari aleksiah, Pengingat Bahwa Hidup Akan Semakin Baik di Masa Depan
Cekricek.id - Peneliti Ciptakan Musik dari Jaring Laba-laba, Dengar Bunyi Misteriusnya
Peneliti Ciptakan Musik dari Jaring Laba-laba, Dengar Bunyi Misteriusnya
Cekricek.id - Kisruh Lagu 'Mungkinkah': Stinky akan Tuntut Balik Pencemaran Nama Baik
Kisruh Lagu 'Mungkinkah': Stinky akan Tuntut Balik Pencemaran Nama Baik