Ali Moertopo

Ali Moertopo adalah menteri Penerangan pada masa Pemerintahan Orde Baru (1978-1984). Lahir di Blora, 23 September 1924, karier beliau bermula sebagai Asisten Kepala Staf CADUAD (Cadangan Umum Angkatan Darat).

Ali Moertopo. [Foto: Istimewa]

Siapa Ali Moertopo?

Ali Moertopo adalah menteri Penerangan pada masa Pemerintahan Orde Baru (1978-1984). Lahir di Blora, 23 September 1924, karier beliau bermula sebagai Asisten Kepala Staf CADUAD (Cadangan Umum Angkatan Darat).

Sebelum menjabat Menteri Penerangan, Ali Moertopo berkarier di Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin) yang merupakan cikal bakal Badan Intelijen Negara (BIN) 1969-1978. Pada 1973, Ali Moertopo melalui operasi intelijennya menyederhanakan 10 partai politik yang ikut pemilu 1971 menjadi hanya 3 partai: PPP, Golkar, dan PDI.

Ali Moertopo merupakan bagian dari salah satu anggota 12 Asisten Pribadi Presiden (Aspri). Ali pernah membangun hubungan diplomatik diam-diam dengan Malaysia. Ali Moertopo juga membina kelompok Islam radikal.

Ia mengajukan BM Diah sebagai ketua Persatuan Wartawan Indonesia dengan menyingkirkan Rosihan Anwar.

Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.

Baca Juga

Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Jejak Imperium Terlupakan: Kisah Kerajaan Melayu yang Menguasai Nusantara Selama 9 Abad
Jejak Imperium Terlupakan: Kisah Kerajaan Melayu yang Menguasai Nusantara Selama 9 Abad
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno