Cekricek.id, Pekanbaru - Sembilan kabupaten/kota di Provinsi Riau menetapkan status siaga terhadap ancaman banjir. Hal ini disebabkan meningkatnya curah hujan di Provinsi Riau akhir-akhir ini. Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal, Rabu (3/1/2024) di laman resmi BPBD Riau.
"Saat ini 9 kabupaten/kota di Riau telah resmi mendeklarasikan status siaga darurat banjir," kata M Edy Afrizal.
Sementara itu, tiga daerah lain, Kota Dumai, Kabupaten Kepulauan Meranti, dan Indragiri Hilir (Inhil), masih mengevaluasi dan belum mengambil langkah serupa.
Meskipun demikian, Kabupaten Kepulauan Meranti dikabarkan tengah mempersiapkan langkah-langkah preventif untuk menghadapi potensi banjir.
"Kabupaten Kepulauan Meranti informasi yang kami dapatkan sedang mempersiapkan untuk penetapan status siaga banjir juga," ungkap M Edy Afrizal.
Sementara itu, sembilan kabupaten/kota lainnya yang sudah memasuki status siaga banjir meliputi Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Pelalawan, Kuantan Singingi, Siak, dan Indragiri Hulu. Kondisi ini mengakibatkan BPBD Riau segera mengirimkan bantuan logistik berupa makanan, obat-obatan, dan selimut kepada daerah yang terdampak.
Gubernur Riau (Gubri) Edy Natar Nasution turut ambil bagian dengan meninjau langsung serta memberikan bantuan kepada korban banjir di Desa Kualu Kabupaten Kampar pada Senin (1/1/2023) lalu. Bantuan yang diberikan melibatkan sejumlah kebutuhan dasar, seperti makanan, obat-obatan, dan selimut.
Dilaporkan bahwa empat dari lima dusun di Desa Kualu terendam banjir, memaksa sekitar 500 orang harus mengungsi. Gubri Edy Natar Nasution menyampaikan bahwa, selain memberikan bantuan, pihaknya juga mendirikan posko dan dapur umum di sekitar lokasi banjir untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi.
"Akibat banjir dilokasi ini, ada sekitar 500 orang yang terpaksa harus mengungsi. Karena itu kami mendirikan dapur umum untuk membantu keperluan makan masyarakat yang terdampak banjir," ujarnya.
Gubernur juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga anak-anak mereka dengan ketat, terutama di kondisi banjir yang dapat membahayakan mereka. "Contohnya di Pekanbaru ada anak yang hanyut akibat banjir dan meninggal dunia. Karena itu kami minta orang tua untuk senantiasa mengawasi anak-anaknya," imbaunya.
Dengan semakin meluasnya ancaman banjir di Riau, otoritas setempat terus memantau situasi dan meminta warga untuk tetap waspada serta siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang dapat timbul. Kota Dumai dan dua daerah lainnya diharapkan segera mengambil langkah preventif untuk mengurangi risiko banjir di wilayah mereka.
Dapatkan update Berita Riau Hari Ini setiap hari dari Cekricek.id. Ikuti kami melalui Google News. Klik tautan untuk terhubung.