Andi Abdul Aziz

Andi Abdul Aziz adalah Lahir di Simpangbinangal, kabupaten Barru, Sulawesi Selatan 19 September 1924. Pada 1935 ia memasuki Leger School dan tamat 1938 lalu meneruskan ke Lyceum sampai 1944.

Andi Abdul Aziz. [Foto: Istimewa]

Siapa Andi Abdul Aziz?

Andi Abdul Aziz adalah Lahir di Simpangbinangal, kabupaten Barru, Sulawesi Selatan 19 September 1924. Pada 1935 ia memasuki Leger School dan tamat 1938 lalu meneruskan ke Lyceum sampai 1944.

Kemudian Andi Azis memasuki Koninklijk Leger dan bertugas sebagai tim pertempuran bawah tanah melawan Nazi. Di Inggris, ia mengikuti latihan pasukan komando di sebuah Kamp sekitar 70 kilometer di luar London.

Andi Azis lulus dengan pujian sebagai prajurit komando. Selanjutnya pada 1945 ia mengikuti pendidikan Sekolah calon Bintara di Inggris dan menjadi sersan kadet. Pada Agustus 1945, karena SEAC sedang dalam usaha mengalahkan Jepang di front timur, mereka memerlukan anggota tentara yang dapat berbahasa Indonesia, maka Andi Abdul Azis kemudian ditempatkan di komando Perang Sekutu di India, berpindah-pindah ke Colombo dan akhirnya ke Calcutta dengan pangkat Sersan.

Pada pertengahan 1947 ia dipanggil kembali untuk masuk KNIL dan diberi pangkat Letnan Dua. Selanjutnya ia menjadi Ajudan Senior Sukowati (Presiden NIT). Jabatan ini dijalaninya hampir satu setengah tahun, kemudian ia ditugaskan sebagai salah seorang instruktur di Bandung-Cimahi pada pasukan SSOP-sekolah pasukan payung milik KNIL bernama School tot Opleiding voor Parachusten-(Baret Merah KNIL) 1948.

Pada 1948 Andi Azis dikirim kembali ke Makasar dan diangkat sebagai Komandan kompi berpangkat Letnan Satu dengan 125 orang anak buah (KNIL) yang berpengalaman dan kemudian masuk TNI kemudian mendalangi peristiwa pemberontakan Andi Aziz.

Dari hasil pemeriksaan Aziz dalam sidang militer yang digelar tiga tahun kemudian (1953), saksi mantan Presiden NIT Sukawati dan Let. Kol Mokoginta tidak banyak meringankan terdakwa yang pada ahirnya dihukum penjara selama 14 tahun. Dalam persidangan tersebut terdakwa mengaku bersalah.

Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.

Baca Juga

Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Jejak Imperium Terlupakan: Kisah Kerajaan Melayu yang Menguasai Nusantara Selama 9 Abad
Jejak Imperium Terlupakan: Kisah Kerajaan Melayu yang Menguasai Nusantara Selama 9 Abad
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno