Kampar, Cekricek.id - Memasuki bulan Ramadan 1445H/2024M, Pemerintah Kabupaten Kampar berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga pangan di daerah tersebut. Dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang digelar secara virtual pada Rabu (13/4/2024), Penjabat Bupati Kampar, Hambali, menyampaikan langkah-langkah strategis untuk mengendalikan inflasi selama bulan puasa.
Menurut keterangan Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir Balaw, beberapa komoditas pangan seperti cabai merah, minyak goreng, telur ayam ras, beras, daging ayam ras, dan cabai rawit menunjukkan tren peningkatan harga pada minggu pertama bulan Maret 2024.
Oleh karena itu, pemantauan harga komoditas tersebut perlu dilakukan secara ketat untuk mencegah potensi inflasi yang lebih tinggi.
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pada Februari 2024, Kabupaten Kampar menempati urutan kesembilan dari 150 kabupaten/kota dengan inflasi tahunan (year-on-year/YoY) sebesar 4,63%, jauh di atas inflasi YoY nasional yang hanya 2,5%.
Mengantisipasi lonjakan harga selama Ramadan, Hambali menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Kampar akan menggelar pasar murah secara rutin di berbagai titik di wilayah tersebut.
"Untuk meringankan beban masyarakat, terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan selama bulan Ramadan, kami akan memperbanyak penyelenggaraan pasar murah," ujar Hambali.
Pelaksanaan pasar murah tersebut akan dikoordinasikan oleh Dinas Koperasi dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kampar bekerja sama dengan Perum Bulog.
Hambali menyadari bahwa kenaikan harga bahan pokok menjelang dan selama Ramadan merupakan fenomena yang kerap terjadi setiap tahun.
Baca juga: Pemerintah Bengkalis Siapkan Anggaran Rp10 Miliar untuk Program Pasar Murah
Oleh karena itu, penyelenggaraan pasar murah secara rutin diharapkan dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan harga yang terjangkau, sehingga inflasi daerah dapat dikendalikan dengan baik.