Een Ereschuld (Hutang Kehormatan)

Kamus Sejarah Indonesia -

Ilustrasi: Kamus Sejarah Indonesia. [Creator Cekricek.id]

Apa itu Een Ereschuld (Hutang Kehormatan)?

Een Ereschuld (Hutang Kehormatan) adalah istilah yang berarti hutang yang harus dibayar demi kehormatan, walaupun hutang ini tidak dapat dituntut di muka pengadilan.

Istilah ini diperkenalkan oleh Conrad Theodore van Deventer (seorang ahli hukum dan politikus Belanda, 1857-1915) dalam tulisannya yang dimuat majalah De Gids pada 1899.

Inti dari Een Eresschuld adalah uraian dari van Deventer mengenai kemakmuran Belanda yang merupakan hasil jajahan di Hindia Belanda.

Inti dari istilah tersebut adalah tuntutan terhadap pemerintah Belanda untuk mengembalikan kekayaan itu dengan memperhatikan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Hindia Belanda.

Tulisan ini menuai beragam reaksi di Belanda dan menggugah masyarakatnya. Van Deventer bersama Pieter Brooshooft (wartawan De Locomotief) adalah pelopor lahirnya kaum Etis yang menghendaki balas jasa kepada rakyat Hindia Belanda.

Ratu Wihelmina pada 17 September 1901 mengumumkan Trias Van Deventer yaitu Irigasi, Imigrasi, dan Edukasi.

Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.

Baca Juga

Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Jejak Imperium Terlupakan: Kisah Kerajaan Melayu yang Menguasai Nusantara Selama 9 Abad
Jejak Imperium Terlupakan: Kisah Kerajaan Melayu yang Menguasai Nusantara Selama 9 Abad
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno