Apa Itu Konferensi Inter Indonesia?
Konferensi Inter-Indonesia adalah konferensi yang dilaksanakan oleh Indonesia dengan negara-negara boneka yang tergabung dalam Bijenkomst voor Federal Overslag (BFO).
Konferensi ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap I diselenggarakan di Yogyakarta pada 19—22 Juli 1949 dan dipimpin oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta dan kemudian tahap II diselenggarakan di Jakarta pada 30 Juli—2 Agustus 1949 dan dipimpin oleh Ketua BFO, Sultan Hamid II.
Konferensi ini membahas konsep dan teknis mengenai rencana pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS).
Selain itu, konferensi ini juga menjadi sebuah ajang pemanasan sebelum dilaksanakannya Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 23 Agustus 1949.
Hasil dari penyelenggaraan Konferensi Inter Indonesia tahap I di antaranya adalah penyetujuan penggunaan nama Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan didasarkan pada:
- demokrasi dan federalisme;
- RIS akan dikepalai oleh presiden dan dibantu oleh menteri-menteri yang bertanggung jawab pada presiden;
- RIS akan menerima kedaulatan dari Republik Indonesia dan Kerajaan Belanda;
- Angkatan perang RIS adalah angkatan perang nasional, dan presiden RIS adalah panglima tertinggi angkatan perang;
- pembentukan angkatan perang adalah urusan RIS sendiri.
Kemudian hasil konferensi tahap II, yaitu Bendera RIS adalah Merah Putih, Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya, Bahasa resmi RIS adalah Bahasa Indonesia, dan Presiden RIS dipilih oleh wakil RI dan BFO.
Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.