Cekricek.id - Belakangan ini sedang viral berkaitan dengan terjadinya KDRT dalam rumah tangga. Tapi ada hal yang menjadi pembeda dasar KDRT dan agresi yang terjadi dalam suatu rumah tangga. Ternyata hal tersebut bisa dibedakan secara mudah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh seorang psikolog dan grafologi, bernama Joice Manurung dalam tayangan di channel YouTube trans TV official mengutip pada Sabtu (14/1/2023).
Dirinya menjelaskan bahwasanya ada perbedaan mendasar berkaitan dengan kekerasan serta agresi yang terjadi dalam rumah tangga. Mungkin banyak orang justru masih belum paham mengenai perbedaan keduanya ini.
Agresi itu adalah kecenderungan kita untuk menyakiti baik diri sendiri maupun orang sekitar. Tetapi tidak semua agresi ini bisa menjadi kekerasan dalam kehidupan sehari-hari.
“Ini bentuknya itu ada pilihan atau upaya dan kesadaran atau upaya untuk melakukan,” ucapnya.
Tetapi berbeda halnya dengan kekerasan di mana ini diindikasikan sebagai suatu usaha di mana seorang pelaku biasanya sadar melakukan tindakan tersebut. Atau dengan sengaja memilih cara ini dengan tujuan untuk menyakiti orang lain.
Bedanya KDRT Dengan Agresi
Kekerasan yang dimaksud ini juga terdiri dari berbagai macam jenis mulai dari verbal atau perkataan. Hingga berkaitan dengan perbuatan yang dilakukan bahkan seseorang yang bersikap cuek kepada orang lain. Serta membuat orang yang ditujukan tersebut perlukah juga termasuk dalam bagian kekerasan.
Atau memang menimbulkan cedera fisik berkaitan dengan orang yang dituju. Sementara untuk penyebab dari hal ini juga sangat beragam contohnya pada agresi. Misalnya setiap orang pasti punya sisi ini tapi mungkin dalam porsi yang berbeda untuk satu sama lain.
“Biasanya ini berkaitan dengan gangguan mental atau mungkin biasa melihat orang di sekitarnya berbicara kasar.”
Apalagi jika anak kecil melihat hal tersebut dan menganggap ini merupakan hal yang biasa dan sering terjadi di sekitarnya. Serta mempraktekkan hal tersebut kepada lingkungan sekitar. Karena merasa ini merupakan suatu tindakan atau pola yang biasa meniru dari tindakan orang-orang di sekitarnya.
Baca juga: Venna Melinda di KDRT Ferry Irawan, Verrel Bramasta Diminta Pulang untuk Gebukin Balik
Apabila sifat agresi ini berulang dan juga impulsif karena tidak bisa terkontrol. Bisa saja nanti menjadi tindakan kekerasan yang dilakukan secara sadar serta berulang. Padahal sebenarnya ini merupakan suatu bentuk pengelolaan yang bisa dikontrol.