Bahaya gula darah tinggi bukan hanya pada diabetes. Penelitian terbaru mengungkap risiko penyakit jantung meningkat 30-50% dan perbedaan pengobatan antara pria dan wanita. Pelajari lebih lanjut tentang risiko dan pencegahannya.
Cekricek.id - Gula darah tinggi bukan hanya masalah bagi penderita diabetes. Penelitian terbaru menemukan bahwa orang dengan tingkat gula darah yang lebih tinggi memiliki risiko 30-50% lebih besar untuk mengembangkan penyakit jantung, bahkan jika tingkat gula darah mereka masih di bawah ambang batas diabetes.
Penelitian ini, yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Regional Health – Europe, dilakukan oleh para peneliti dari London School of Hygiene & Tropical Medicine dan University College London. Mereka menganalisis data dari "UK Biobank" yang melibatkan lebih dari 427.000 penduduk Inggris.
Penelitian ini juga mengungkapkan perbedaan dalam pengobatan preventif antara pria dan wanita. Pria lebih sering diberi terapi antihypertensive dan statin dibandingkan wanita, menunjukkan adanya "kesenjangan dalam pemberian resep."
Gula Darah dan Kesehatan Jantung
Dr. Christopher Rentsch, PhD, penulis utama studi ini, menjelaskan bahwa mereka tertarik untuk mengeksplorasi faktor risiko yang mendorong perbedaan jenis kelamin dalam risiko penyakit jantung antara pria dan wanita dengan diabetes.
Menurut Dr. Rentsch, temuan bahwa gula darah yang sedikit meningkat di bawah ambang batas diabetes dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang meningkat tidak sepenuhnya mengejutkan berdasarkan penelitian sebelumnya.
Dia juga menyebutkan tentang keadaan 'prediabetes' yang dikenal meningkatkan risiko berlanjut ke diabetes dan potensi mengembangkan penyakit jantung.
Perbedaan Antara Pria dan Wanita
Studi ini juga menemukan perbedaan dalam risiko antara pria dan wanita. Dr. Rentsch dan timnya menemukan bahwa perbedaan dalam risiko penyakit jantung antara pria dan wanita sebagian besar hilang setelah mereka mempertimbangkan faktor-faktor seperti obesitas dan penggunaan obat-obatan preventif.
Tanda Bahaya dari Gula Darah Minim Terangkat
Dr. Nate Lebowitz, seorang kardiolog, menyatakan bahwa temuan ini menyampaikan pesan penting bahwa tingkat gula darah yang sedikit meningkat adalah tanda resistensi insulin, yang menyebabkan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi.
Resistensi insulin bisa disebabkan oleh genetika, berat badan berlebih, gaya hidup yang tidak aktif, pola makan yang buruk, atau kombinasi dari faktor-faktor tersebut.
Dr. Yu-Ming Ni, seorang kardiolog dan lipidolog, juga menambahkan wawasan tentang bagaimana resistensi insulin mempengaruhi sistem kardiovaskular.
"Resistensi insulin terjadi ketika tubuh memproduksi insulin tetapi jaringan kita tidak meresponsnya dengan baik. Akibatnya, kadar gula darah meningkat dalam darah. Ini dapat merusak lapisan pembuluh darah, meningkatkan kemungkinan pembentukan plak, yang kemudian dapat menyebabkan penyakit jantung," kata Dr. Ni.
Kesimpulan
Penelitian ini menyoroti pentingnya memahami dan mengelola tingkat gula darah, bahkan jika seseorang tidak memiliki diabetes. Temuan ini juga menekankan pentingnya pendekatan yang lebih inklusif dalam pengobatan preventif, terutama dalam hal perbedaan antara pria dan wanita.
Dengan meningkatkan kesadaran tentang risiko ini dan menerapkan strategi pencegahan yang tepat, kita dapat mengambil langkah-langkah penting untuk melindungi kesehatan jantung kita dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul akibat gula darah tinggi.