Cekricek.id - Para ilmuwan baru-baru ini mengungkap sebuah fenomena mengejutkan: fosil Gorgosaurus muda berusia 75 juta tahun dengan isi perut yang terawetkan dengan sempurna, memberikan petunjuk baru tentang pola makan predator purba ini. Temuan ini, dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Science Advances, menunjukkan bahwa pola makan tyrannosaur muda berbeda dengan yang lebih tua.
Gorgosaurus libratus, sepupu Tyrannosaurus Rex, ditemukan di Taman Provinsi Dinosaur, Kanada, oleh tim dari Universitas Calgary.
Dalam perut fosil ini, para ilmuwan menemukan kaki belakang dinosaurus kecil mirip burung, Citipes, yang ukurannya tidak lebih besar dari kalkun. Menariknya, ini merupakan kali pertama isi perut tyrannosaur besar terawetkan dengan begitu baik ditemukan.
Meskipun berbobot lebih dari 700 pon, Gorgosaurus ini hanya berukuran sekitar 10% dari tyrannosaur dewasa. Diperkirakan, dinosaurus ini mati muda, berusia antara lima hingga tujuh tahun, dan menambahkan pengetahuan baru tentang diet dan perilaku predator ini.
Darla Zelenitsky, penulis bersama studi tersebut, menekankan pentingnya penemuan ini. "Ini pertama kalinya kami menemukan konten perut yang terawetkan dengan baik dalam fosil tyrannosaur besar," ujarnya. "Temuan ini mengubah pemahaman kita tentang pola makan mereka saat masih muda."
Ketika fosil pertama kali ditemukan pada tahun 2009, staf museum awalnya melihat tulang jari di area perut dinosaurus. Setelah penggalian dan analisis lebih lanjut, tim menemukan bahwa itu adalah sisa-sisa Citipes, yang diperkirakan telah dimakan Gorgosaurus.
François Therrien, salah satu peneliti dalam studi ini, menyampaikan bahwa kaki belakang yang ditemukan dalam perut Gorgosaurus mungkin merupakan bagian yang dipilih karena memiliki daging paling banyak. Faktanya, ditemukan dua set kaki yang berbeda yang dimakan pada waktu yang berbeda, terlihat dari tingkat pencernaan yang bervariasi.
Perubahan pola makan ini menarik karena tyrannosaur dewasa, dikenal karena bentuk tubuhnya yang kokoh dan gigi yang kuat untuk menghancurkan tulang, umumnya memangsa herbivora besar. Sementara itu, tyrannosaur muda dengan tengkorak yang lebih ramping dan gigi seperti pisau tampaknya lebih memilih mangsa yang lebih kecil.
Zelenitsky menambahkan, "Perubahan ini terkait dengan perilaku makan mereka. Mereka beralih dari memburu mangsa seperti Citipes — yang ukurannya hanya sebagian kecil dari mereka — ketika remaja, menjadi memburu dinosaurus megaherbivora — yang ukurannya sama besar atau lebih besar — saat dewasa."
Temuan ini membuka jendela baru ke dalam kehidupan tyrannosaur muda. Para peneliti sekarang dapat memahami lebih baik bagaimana dinosaurus ini beradaptasi dan berkembang dari remaja yang berburu mangsa kecil menjadi predator puncak dengan kemampuan menghancurkan tulang.
Baca juga: Mengungkap Pengaruh Dinosaurus terhadap Umur Panjang Manusia
Penemuan penting ini tidak hanya memberikan wawasan tentang evolusi dan perilaku predator purba, tetapi juga membantu memahami ekosistem pada masa itu. Fosil ini menjadi bukti nyata bahwa dinosaurus, seperti spesies lainnya, mengalami perubahan perilaku makanan seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan mereka.