Diduga Melanggar Hak Asasi Lalat, Instalasi Seni Kontroversial Ini Dihapus

Instalasi seni kontroversial di sebuah museum Jerman ini dihapus karena dianggap melanggar hak lalat oleh kelompok pembela hak binatang.

Instalasi seni kontroversial di sebuah museum Jerman ini dihapus karena dianggap melanggar hak lalat oleh kelompok pembela hak binatang. [Foto: Odditycentral]

Instalasi seni kontroversial di sebuah museum Jerman ini dihapus karena dianggap melanggar hak lalat oleh kelompok pembela hak binatang.

Cekricek.id - Sebuah museum di kota Wolfsburg, Jerman, baru-baru ini menghapus instalasi seni kontroversial karya seniman Inggris Damien Hirst. Hal tersebut sebagai tindakan yang diambil setelah kelompok pembela hak binatang, PETA mengajukan keluhan bahwa instalasi seni itu membunuh lalat.

Lalat umumnya dipandang sebagai hama yang mengganggu untuk dibasmi atau setidaknya dijauhi. Tetapi instalasi seni kontroversial yang menampilkan sinar UV pembunuh lalat ini telah menarik kemarahan kelompok pembela hak hewan yang disebut PETA. Mereka memicu perdebatan sengit tentang hak-hak serangga terbang.

Bertajuk "Seratus Tahun (1990)", instalasi seni karya salah seorang seniman dan pengusaha pemenang penghargaan Damien Hirst akhirnya resmi dihapus dari museum seni Wolfsburg.

PETA, nama dari kelompok pembela hak-hak hewan tersebut mengajukan pengaduan yang mengklaim bahwa itu melanggar Undang-Undang Kesejahteraan Hewan Jerman. Dimana pada undang-undang yang dimaksud melarang pembunuhan atau perusakan hewan tanpa alasan yang tepat. Mengenai apakah lalat termasuk dalam undang-undang itu atau tidak belum ditentukan, tetapi keputusan itu telah memicu kontroversi di Jerman.

Membunuh Hewan Tidak Dapat Dihubungkan Dengan Seni

Lampiran Gambar
Diklaim Melanggar Hak Lalat, Instalasi Seni Kontroversial Ini Dihapus

Peter Höffken, dari PETA Jerman mengatakan, bahwa membunuh hewan tidak ada hubungannya dengan seni. Menurutnya hal itu hanya menunjukkan sisi arogansi untuk kepentingan semata.

“Membunuh hewan tidak ada hubungannya dengan seni, itu hanya menunjukkan arogansi orang-orang yang benar-benar tidak akan berhenti untuk kepentingan mereka sendiri,” ungkapnya kepada Braunschweiger Zeitung dikutip dari Odditycentral, Jumat (15/7/2022).

Sementara itu, perwakilan museum, di sisi lain, mengatakan bahwa mereka tidak berpikir lalat dilindungi oleh Undang-Undang Kesejahteraan Hewan yang dimaksudkan tadi. Ia menambahkan bahwa pihak mereka akan bertanya kepada seniman yang membuatnya apakah dia setuju untuk mengganti lalat asli dengan yang buatan. Kendati demikian, hal itu kemungkinan besar dianggap akan merusak seluruh rancangan ide dan gagasan instalasi seni tersebut.

Siklus Hidup Lalat di Dalam Kotak

Lampiran Gambar
Diklaim Melanggar Hak Lalat, Instalasi Seni Kontroversial Ini Dihapus

Instalasi seni ini awalnya diluncurkan pada tahun 1990, Mengangkat judul "Seratus Tahun" karya seni tersebut memperlihatkan fakta bahwa banyak lalat mati saat terkena cahaya lampu. 

Instalasi ini berbentuk kubus transparan yang dibagi menjadi dua area. Area satunya merupakan tempat di mana lalat menetas, sementara area lainnya sebagai tempat di mana lampu UV tergantung dari langit-langitnya. 

Lalat memiliki sifat tertarik pada cahaya. Setiap kali mereka terbang ke arah ruangan yang memiliki lampu UV itu, maka mereka akan terbakar sampai mati. Lalat-lalat yang dimaksud akan masuk melalui lubang kecil pada dinding pembatas di antara dua ruangan instalasi. Damien Hirst sang seniman menggambarkan karya seni itu sebagai 'siklus hidup dalam kotak.'

Menariknya, instalasi seni kontroversial versi sebelumnya dibuat dengan menampilkan kepala sapi mati yang menarik lalat. Tapi, hal itu tampaknya dianggap terlalu berlebihan.

Baca juga: Daun Pandan Hingga Bawang Putih, 5 Bahan Alami Ini Ampuh Usir Lalat di Rumah

Damien Hirst telah lama dikenal karena memasukkan hewan mati ke dalam karya seninya yang provokatif. Beberapa sumber memperkirakan bahwa ia telah menampilkan hampir satu juta hewan mati dalam karya seninya , kebanyakan dari mereka adalah serangga.

Baca Juga

Profil Livia Voigt, Miliarder Termuda di Dunia Berusia 19 Tahun dengan Kekayaan Rp17 Triliun
Livia Voigt, Miliarder Termuda di Dunia Berusia 19 Tahun dengan Kekayaan Rp17 Triliun
Adegan Tak Senonoh di Siaran Langsung Pertandingan Bola Voli Taiwan Picu Kemarahan Netizen
Adegan Tak Senonoh di Siaran Langsung Pertandingan Bola Voli Taiwan Picu Kemarahan Netizen
Gigitan Tikus Toilet Berujung Infeksi Parah, Pria Kanada Ini Hampir Meregang Nyawa
Gigitan Tikus Toilet Berujung Infeksi Parah, Pria Kanada Ini Hampir Meregang Nyawa
Benda Misterius Jatuh dari Langit, Hantam Rumah Warga Florida
Benda Misterius Jatuh dari Langit, Hantam Rumah Warga Florida
Remaja Vietnam Tewas Akibat Flu Burung H5N1, Waspada Penularan
Remaja Vietnam Tewas Akibat Flu Burung H5N1, Waspada Penularan
Pemburu Harta Karun Inggris Temukan Bongkahan Emas Terbesar
Pemburu Harta Karun Inggris Temukan Bongkahan Emas Terbesar