Cekricek.id - Publik dibuat tercengang dengan dugaan korupsi yang dilakukan Harvey Moeis senilai Rp271 triliun terkait tata niaga timah PT Timah Tbk periode 2015-2022. Jumlah uang yang fantastis ini memunculkan berbagai spekulasi dari warganet terkait apa saja yang bisa dibeli dengan nominal tersebut.
Dalam postingan di media sosial X, warganet menyebutkan sejumlah kemungkinan pembelanjaan apabila memiliki uang sebesar Rp271 triliun. Mulai dari mengundang boy grup K-Pop BTS untuk menyanyikan 13.550 lagu dengan bayaran Rp20 miliar per lagu, membeli 1,98 juta unit mobil Esemka, hingga membagikan 2 unit mobil kepada setiap warga Jambi.
Tak hanya itu, Jhon juga menyebutkan uang tersebut bisa digunakan untuk membeli 18 miliar kolak takjil paket lengkap, 18 miliar botol sirup marjan, 5,4 miliar pcs sarung, 52 miliar gelas es teh manis, dan 271 miliar tusuk telor gulung. Bahkan, uang itu juga cukup untuk membangun 2.580 unit rumah baru untuk Presiden Jokowi dan 451.666 unit rumah untuk menteri di Ibu Kota Negara (IKN), serta 180.666 unit mobil dinas baru.
Selain kebutuhan pangan dan tempat tinggal, Rp271 triliun juga dapat digunakan untuk membeli 108 miliar butir telur ayam, 7,7 miliar tiket bioskop, membiayai 2,7 juta paket beasiswa kuliah penuh, membangun 5,4 juta unit rumah gratis untuk masyarakat miskin, membangun 60 stadion setara JIS, serta membayar gaji Cristiano Ronaldo selama 82 tahun.
Yang paling mengejutkan, Jhon menyebutkan uang tersebut bahkan bisa digunakan untuk mengundang band rock Coldplay konser sebanyak 2.700 kali lengkap dengan tim medis dan bodyguard. Tak ketinggalan, Jhon juga menyinggung kemungkinan membeli 71 juta lembar tiket konser kategori 1 Taylor Swift.
Warganet lain pun menanggapi dengan komentar kocak, "Anjay bisa buat undang Coldplay 2.700 kali, itu Chris Martin bisa lecet temboloknya bang."
Baca juga: Sandra Dewi Berpotensi Terseret Kasus Korupsi Suami, Pakar Hukum Ungkap Pasal yang Menjerat
Nominal dugaan korupsi Harvey Moeis yang mencapai ratusan triliun rupiah memang sulit diterima nalar. Namun, jumlah tersebut tetap harus dibuktikan sesuai proses hukum yang berlaku. Seberapa besar pun nilainya, korupsi tetaplah tindakan kriminal yang merugikan negara dan harus dihukum seberat-beratnya.