Cekricek.id - Sarwendah, yang kini dikenal sebagai istri presenter Ruben Onsu, baru-baru ini mengungkapkan kisah dramatis di balik kepergiannya dari girl group Cherrybelle. Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Kaesang Pangarep by GK, Sarwendah menceritakan momen mengejutkan saat ia dikeluarkan dari grup yang telah membesarkan namanya di industri hiburan Indonesia.
Perjalanan Sarwendah di Cherrybelle berakhir pada tahun 2012, bersamaan dengan keluarnya anggota lain bernama Devi.
Alasan resmi yang dikemukakan saat itu adalah karena keduanya telah melampaui batas usia yang ditetapkan manajemen, yakni 22 tahun. Namun, Sarwendah mengungkapkan bahwa proses pengeluarannya dari grup tersebut terjadi secara mendadak dan sepihak.
"Saya dikeluarkan secara tiba-tiba. Saat itu kami sedang berada di Makassar untuk promosi film. Malam harinya saya dipanggil dan diberitahu, 'Besok kamu dikeluarin ya'. Tentu saja saya kaget, karena tidak ada persiapan atau pemberitahuan sebelumnya," ujar Sarwendah.
Kebingungan semakin melanda Sarwendah ketika ia masih diminta untuk mengikuti gladi resik bersama grup, padahal statusnya sudah tidak jelas. "Saya bingung mengapa harus ada gladi resik, sementara surat pengeluaran belum ada dan situasinya belum jelas," tambahnya.
Merasa diperlakukan tidak adil, Sarwendah akhirnya mengambil sikap tegas. Ia mengancam tidak akan menghadiri konferensi pers jika statusnya masih belum diperjelas.
"Saya ingat betul, sekembalinya ke Jakarta, saya bilang ke manajemen, 'Kalau tidak ada suratnya, saya tidak akan ikut gladi resik dan tidak akan datang ke konferensi pers,'" ungkapnya.
Ancaman tersebut akhirnya membuahkan hasil, dengan manajemen kemudian menyerahkan surat pengeluaran resmi.
Menariknya, Sarwendah menegaskan bahwa ia tidak pernah melanggar aturan apapun yang bisa menjadi alasan pengeluarannya. Ia juga membantah adanya perselisihan dengan anggota Cherrybelle lainnya.
Namun, Sarwendah mengakui pernah meminta transparansi gaji kepada pihak manajemen, yang ia duga mungkin menjadi pemicu keputusan tersebut.
"Sebenarnya, sebelum bergabung dengan Cherrybelle, saya bekerja sebagai penerjemah bahasa Mandarin di sebuah kantor. Jadi, saya terbiasa dengan sistem yang transparan. Saya hanya meminta slip gaji yang menunjukkan rincian pekerjaan yang telah kami lakukan. Menurut saya, itu adalah permintaan yang wajar. Tapi setelah itu, saya dikeluarkan," jelasnya.
Pengalaman Sarwendah ini membuka mata publik tentang sisi lain dari industri hiburan, khususnya dalam manajemen girl group. Meskipun telah berlalu bertahun-tahun, kisah ini mengingatkan kita akan pentingnya transparansi dan komunikasi yang baik antara artis dan manajemen.
Saat ini, Sarwendah telah membangun karier yang sukses sebagai selebritas dan pengusaha. Pengalamannya di Cherrybelle, meskipun berakhir dengan cara yang tidak terduga, telah menjadi batu loncatan baginya untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam industri hiburan Indonesia.
Baca juga: Sarwendah Pamer Tas Hermes Senilai Rp250 Juta dalam Podcast Bersama Kaesang
Kisah Sarwendah ini menjadi pelajaran berharga bagi para calon artis muda yang bermimpi untuk terjun ke dunia hiburan. Pentingnya memahami kontrak, hak-hak sebagai artis, dan keberanian untuk meminta transparansi dalam urusan profesional adalah beberapa poin kunci yang bisa dipetik dari pengalaman mantan anggota Cherrybelle ini.