Ekspor Indonesia Meningkat 12,61 Persen Menjadi USD21,72 Miliar pada Mei 2023

Ekspor Indonesia Meningkat 12,61 Persen Menjadi USD21,72 Miliar pada Mei 2023

Ilustrasi. [Canva]

Cekricek.id, Jakarta - Pada bulan Mei 2023, ekspor Indonesia mencapai USD21,72 miliar, mengalami peningkatan sebesar 12,61 persen dibanding bulan sebelumnya. Pertumbuhan ini juga menunjukkan kenaikan sebesar 0,96 persen dibandingkan dengan Mei 2022. Kenaikan ekspor tersebut disebabkan oleh peningkatan ekspor migas sebesar 4,47 persen dan ekspor nonmigas sebesar 13,18 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, peningkatan ekspor ini dipicu oleh pola musiman setelah Lebaran dan peningkatan ekspor beberapa produk manufaktur Indonesia. Salah satunya adalah ekspor kendaraan dan bagiannya yang mencatatkan angka tertinggi dalam satu dekade terakhir pada tahun 2022 dan terus meningkat pada periode Januari - Mei 2023.

Mendag Zulkifli Hasan juga menyatakan bahwa sektor ini harus terus didorong untuk menjadi pendorong produk manufaktur dan menjaga kinerja ekspor nasional tetap tinggi.

Pada bulan Mei ini, hampir seluruh sektor mengalami peningkatan ekspor, kecuali sektor pertambangan yang mengalami kontraksi sebesar 7,18 persen. Sektor pertanian mengalami peningkatan tertinggi sebesar 33,76 persen dibanding bulan sebelumnya, diikuti oleh sektor industri pengolahan (20,17 persen) dan sektor migas (4,48 persen).

Beberapa produk ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan tertinggi pada Mei 2023 antara lain barang dari besi dan baja yang melonjak 95,02 persen, tembakau dan rokok naik 70,59 persen, kendaraan dan bagiannya naik 60,20 persen, mesin dan peralatan mekanis naik 53,77 persen, serta pakaian dan aksesorinya (rajutan) naik 45,91 persen dibanding bulan sebelumnya.

Di sisi lain, beberapa produk utama ekspor nonmigas mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya, antara lain bahan kimia anorganik turun 37,66 persen, bijih, terak, dan abu logam turun 19,41 persen, tembaga dan barang daripadanya turun 13,65 persen, besi dan baja turun 6,33 persen, serta bahan bakar mineral/batubara turun 4,39 persen.

Tiongkok menjadi negara tujuan ekspor nonmigas utama Indonesia pada Mei 2023 dengan nilai ekspor mencapai USD4,78 miliar, naik 3,41 persen dibanding bulan sebelumnya. Amerika Serikat menempati posisi kedua dengan nilai USD2,05 miliar, naik 30,23 persen, diikuti oleh Jepang dengan nilai USD1,77 miliar, naik 26,37 persen.

Dalam hal pasar tujuan ekspor nonmigas, terdapat peningkatan terbesar pada Mei 2023 dibanding bulan sebelumnya di negara Norwegia dengan kenaikan signifikan sebesar 9.041,71 persen, diikuti oleh Bulgaria (2.170,02 persen), Inggris (120,79 persen), Mesir (79,97 persen), dan Brasil (55,06 persen).

Sementara itu, beberapa pasar utama mengalami penurunan ekspor nonmigas pada Mei 2023, antara lain Bangladesh yang turun 34,24 persen, Taiwan (-13,06 persen), Italia (-12,84 persen), Turki (-12,55 persen), dan Belanda (-5,19 persen).

Dilihat dari kawasan, terjadi peningkatan ekspor terbesar pada Mei 2023 di Eropa Utara yang naik 112,26 persen, Eropa Timur (101,47 persen), dan Asia Barat (64,94 persen). Namun, terdapat kawasan yang mengalami pelemahan ekspor terbesar, antara lain Afrika Selatan yang turun 18,67 persen, Eropa Barat (15,91 persen), dan Eropa Selatan (5,26 persen).

Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan bahwa pada bulan ini, terjadi penguatan ekspor nonmigas ke sebagian besar negara di Asia. Penguatan tersebut terlihat di Asia Barat yang naik 64,94 persen, Asia Tenggara (26,02 persen), Asia Tengah (10,77 persen), dan Asia Timur (7,24 persen).

"Meningkatnya ekspor ke kawasan Asia menunjukkan bahwa kawasan tersebut masih menjadi pasar yang penting dan memiliki potensi besar bagi penyerapan produk ekspor Indonesia," tambah Mendag Zulkifli Hasan.

Secara kumulatif, total ekspor Indonesia pada periode Januari-Mei 2023 mencapai USD108,06 miliar, mengalami penurunan sebesar 6,01 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya ekspor sektor nonmigas sebesar 6,69 persen, sementara ekspor migas mengalami kenaikan sebesar 5,71 persen.

Baca juga: Impor Indonesia Meningkat 38,65 Persen pada Mei 2023

"Pada periode tersebut, penurunan ekspor disebabkan oleh penurunan harga beberapa komoditas di pasar global. Meskipun demikian, volume ekspor Indonesia pada periode Januari-Mei 2023 tetap mengalami peningkatan sebesar 17,68 persen," papar Mendag Zulkifli Hasan.

Baca Juga

Berita Riau Hari Ini: Pemkab Inhil Gelar Pasar Murah di 42 Titik untuk Meringankan Beban Masyarakat di Bulan Ramadan
Pemkab Inhil Gelar Pasar Murah di 42 Titik untuk Meringankan Beban Masyarakat di Bulan Ramadan
Berita Riau Hari Ini: Pemprov Riau Adakan Pasar Tani untuk Tekan Harga Cabai Tinggi
Pemprov Riau Adakan Pasar Tani untuk Tekan Harga Cabai Tinggi
BI Riau Jamin Ketersediaan Uang Tunai Rp 5,7 Triliun untuk Ramadan dan Idulfitri
BI Riau Jamin Ketersediaan Uang Tunai Rp 5,7 Triliun untuk Ramadan dan Idulfitri
Berita Riau Hari Ini: Pembelian LPG 3 Kg Bersubsidi Kini Hanya untuk Pengguna Terdaftar
Pembelian LPG 3 Kg Bersubsidi Kini Hanya untuk Pengguna Terdaftar
Berita Riau Hari Ini: Neraca Perdagangan Riau Catat Surplus US$1,09 Miliar pada Februari 2024
Neraca Perdagangan Riau Catat Surplus US$1,09 Miliar pada Februari 2024
Berita Riau Hari Ini: Harga Pinang Kering di Riau Anjlok
Harga Pinang Kering di Riau Anjlok