Berita terkini: Ustadz Haikal Hassan memberikan sindiran halus berupa video terkait aturan suara adzan yang dibatasi di Indonesia.
Cekricek.id – Pendakwah Ahmad Haikal Hassan Baras atau dikenal dengan Haikal Hassan ini mengupload sebuah video di Instagram pribadinya @haikalhassan_quote.
Video itu merupakan bentuk sindiran secara halus yang diungkapkan oleh Haikal Hassan terkait masalah suara azan yang sedang heboh dibicarakan di Indonesia.
Mengutip detik, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas saat ini sedang menjadi perbincangan publik. Hal ini bermula dari analogi gonggongan anjing saat menjelaskan aturan pengeras suara di masjid.
Detikcom menulis, analogi tersebut pun membuat Yaqut menuai kritik hingga kecaman dari berbagai pihak. Perumpamaan yang dibuat Yaqut dinilai tidak tepat.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Agama (Stafsus Menag) Nuruzzaman membantah tudingan tersebut. Ia mengatakan bahwa Menag Yaqut tak membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.
"Menteri Agama sama sekali tidak membandingkan suara azan dengan suara anjing. Tapi Menteri Agama sedang mencontohkan tentang pentingnya pengaturan kebisingan pengeras suara," kata Nuruzzaman mengutip detik.
Menteri Agama Yaqut pun menerbitkan Surat Edaran Menteri Agama No SE 05 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
Dalam surat edaran tersebut, volume pengeras suara di masjid diatur sesuai kebutuhan dan dibatasi paling besar 100 dB (desibel).
Video yang diunggah oleh Hassan memperlihatkan warga Eropa yang tengah memainkan musik di jalanan dan ditonton oleh banyak orang.
Namun, pemain musik jalanan tersebut berhenti bermain musik ketika mendengar latunan suara azan yang berkumandang. Mereka seolah-olah menghargai suara adzan tersebut.
Dalam video dituliskan bahwa di negara Eropa dengar lantunan suara azan musik pun berhenti. Tak lupa, Hassan memberikan caption di video tersebut untuk mempertegas sindirannya terkait pembatasan suara azan di Indonesia.
“Bikin merinding … Di sini juga bikin merinding… udah diperhalus begini…. Semoga gak dihapus IG”, tulis Hassan.
Postingan Hassan mendapat banyak like dari netizen dan berbagai macam komentar netizen. Netizen mengungkapkan bahwa dunia Barat itu mengetahui apa itu toleransi yang sebenarnya dibandingkan dengan negara Indonesia sendiri.
Mereka juga heran kenapa negara Indonesia yang mayoritasnya adalah Muslim, tetapi suara azan dibatasi volumenya.
“Dunia barat 300 tahun lebih maju jadi tau apa itu toleransi, apa itu Islam jadinya pinter, Indonesia baru mau jadi liberal, ya ketinggalan,” komentar salah satu netizen.
“Dan hanya dinegara mayoritas Muslim, adzan diatur durasi dan volumenya…. Dunia terbalik,” sahut netizen lainnya.
Baca Juga: Komentar Ustaz Abdul Somad Soal Toa Masjid: Cuma Setan yang Terganggu dengan Suara Azan
“Semoga para pejabat pemerintah bisa belajar dari video ini dan paham arti adzan,” timpal netizen.