Berita terbaru hari ini: Hancom InSpace akan meluncurkan satelit swasta pertama Korea untuk observasi bumi pada tahun 2022.
Pada Semester I-2022, Hancom InSpace (CEO Choi Myungjin), perusahaan yang terafiliasi dengan Hancom Group (Chairman Kim Sang-Cheol), bekerja sama dengan Spire Global (NASDAQ: SPIR), perusahaan data satelit luar angkasa terkemuka asal Amerika Serikat, akan meluncurkan satelit swasta pertama Korea untuk observasi bumi.
Dengan peluncuran satelit ini, Hancom Group akan menjadi entitas nonpemerintah pertama di Korea Selatan yang meluncurkan satelit dengan bobot kurang dari 100 kg ke luar angkasa.
"Setelah industri antariksa global memasuki babak 'luar angkasa baru' yang digerakkan sektor swasta, kami akan memimpin industri ini di Korea," ujar Choi Myungjin, CEO, Hancom InSpace. "Pasar layanan data pencitraan global akan berkembang pesat, dari senilai KRW 81 triliun pada tahun ini menjadi KRW 100 triliun pada 2024. Hancom Group akan terus menjalankan strategi diferensiasi dan investasi demi membangun daya saing dalam pasar layanan data video elektro-optik/inframerah."
Rantai layanan pengindraan jauh dengan data pencitraan tiga jenjang yang pertama di dunia
Setelah meluncurkan Sejong-1, Hancom Group akan menyelesaikan langkah pertama dalam menciptakan rantai layanan pengindraan jauh yang menjangkau seluruh dunia, serta menghubungkan luar angkasa, ruang udara, dan darat.
Rantai layanan ini memakai satelit dan pesawat nirawak (drone) yang dilengkapi sensor dengan resolusi yang sangat tinggi. Dengan rantai layanan lengkap tersebut, Hancom Group ingin menyasar sektor pertanian.
Sektor pertanian memiliki tingkat permintaan tertinggi di segmen layanan pengindraan jauh. Hancom Group juga ingin menembus pasar global, diawali Asia Tenggara sebagai kawasan yang memiliki banyak industri pertanian.
Di sisi lain, Hancom Group ingin berekspansi ke layanan penggunaan data lainnya, seperti manajemen sumber daya hutan, penanganan bencana, dan deteksi perubahan di wilayah perkotaan.
Hancom Group juga akan menyediakan layanan data video yang dirancang secara khusus untuk beragam kebutuhan di pasar publik lewat kemitraan dengan sejumlah perusahaan seperti Hancom Inc., Hancom Lifecare, dan Hancom MDS.
Hancom InSpace dan Sejong-1, CubeSat Orbit Rendah
Hancom InSpace telah menyediakan layanan pengindraan jauh dengan data pencitraan sejak 2012 dengan mendirikan dan mengelola stasiun bumi untuk satelit dan sistem pesawat nirawak.
Setelah memiliki dan mengelola satelit dan solusi tersebut, Hancom InSpace membangun sebuah sistem layanan terpadu yang mengumpulkan, mengelola, menganalisis, dan menjual data video. Layanan ini mendukung daya saing dan memperluas bisnis Hancom InSpace.
Sejong-1 adalah satelit CubeSat orbit rendah, selebar 20 cm, sepanjang 10 cm, setinggi 30 cm, dan hanya seberat 10,8 kg.
Satelit ini akan mengitari bumi sebanyak 14-16 kali per hari, sementara, Sejong-1 selesai mengitari orbit setiap 90 menit. Sejong-1 mengumpulkan data gambar dengan tujuh panjang gelombang dan memakai kamera observasi dengan resolusi 5m.
Hancom Group berencana meluncurkan empat satelit Sejong lain, serta membuat dan mengelola klaster satelit yang terdiri atas lebih dari 50 satelit per klaster. Berkat jangkauan global ini, Hancom Group dapat membagi area observasi pada tingkat dunia, mempersingkat waktu perolehan data, dan memperluas layanan global.
Melengkapi armada pengindraan jauh dengan data pencitraan
Sejong-1 melengkapi kemampuan pengumpulan data Hancom dan menjadi bagian dari armada pengindraan jauh dengan data pencitraan milik Hancom. Pada September 2021, Hancom Group melansir pesawat nirawak observasi HD-500.
Pesawat nirawak berukuran kecil-menengah ini menggunakan gas sebagai sumber tenaga. HD-500 memiliki lebar 41 cm, panjang 41 cm, dan tinggi 35,2 cm. Beratnya hanya mencapai 3,5 kg dan telah dioptimalkan untuk pengumpulan data pencitraan lewat pengindraan jauh.
HD-500 memakai teknologi yang dikembangkan sebuah usaha patungan yang dibentuk Hancom dengan Infiniti Electro-Optics (bagian dari Ascendent Technology Group, Inc.). Teknologi sistem kamera PTZ memiliki dua kamera, resolusi tinggi, dan dapat beroperasi siang/malam.
Teknologi ini mendukung pengaturan beragam sensor optik/infra merah (EO/IR). Kamera optik dapat memperbesar objek hingga 135 kali, sedangkan, kamera pencitraan termal dengan infra merah dapat mendeteksi manusia dari jarak 20 km dan kendaraan dari jarak di atas 50 km.
Kedua kamera optik dan pencitraan termal bisa dipasang di kendaraan darat, pesawat nirawak, dan pesawat terbang lainnya. Lebih lagi, kamera-kamera ini dapat beroperasi secara cermat, mengubah sudut sensor sebesar 0,001° hingga 110° dalam hitungan detik.
Tingkat permintaan yang besar diprediksi berasal dari sektor bisnis dan lembaga pertahanan. Dengan teknologi analisis AI Hancom InSpace dan teknologi sensor Infiniti Electro-Optics, Hancom Group ingin mengembangkan sensor-sensor ini dan menyasar pasar satelit global.
---
Baca berita terbaru hari ini hanya di Cekricek.id