Cekricek.id – Harimau sumatera yang dipelihara oleh salah satu kebun binatang di Inggris, Chester Zoo, ini belum lama dikabarkan telah melahirkan dua ekor anak kembar. Bayi kucing besar yang terlihat menggemaskan itu sebenarnya lahir pada bulan Januari lalu tetapi baru sekarang mulai menjelajah dan menemukan dunia luar.
Mereka bersenang-senang menjelajahi habitat mereka yang luas di bawah pengawasan ibu mereka. Melansir laman resminya, Chester Zoo, seorang pakar karnivora mengungkapkan bahwa kedua anak harimau itu berjenis kelamin betina dan menamainya Alif dan Raya.
Alif merupakan salah satu nama populer di Indonesia, sedangan Raya diambil dari nama Gunung Raya di Sumatera.
Harimau Sumatera yang Terancam Punah
Harimau sumatera hanya ditemukan beberapa petak hutan yang ada di pulau Sumatera Indonesia, dimana hanya tersisa 350 ekor saja. Spesies ini terdaftar sebagai Sangat Terancam Punah di alam liar oleh otoritas dunia tentang keadaan alam, Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).
Hilangnya habitat, tekanan perburuan, dan konflik manusia-satwa liar mendorong kucing besar tersebut mendekati kepunahan.
“Hewan-hewan agung ini bertahan hidup dengan seutas benang di Sumatera. Mereka adalah salah satu subspesies harimau terlangka di dunia dan melihat kedua anaknya berkembang biak di sini sungguh luar biasa,” ujar Dayna Thain, Penjaga Karnivora di kebun binatang tersebut.
“Anak-anaknya masih sedikit pemalu dan keluar masuk sarang bersama ibu Kasarna, tetapi akan menjadi hal istimewa untuk menyaksikan mereka tumbuh dalam kepercayaan diri dan kepribadian penuh semangat mereka benar-benar mulai terlihat,” sambungnya.
Dayna Thain melanjutkan, dengan sedikitnya jumlah harimau sumatera yang tersisa, kehadiran Alif dan Raya ini sangat penting terutama dalam program pemuliaan konservasi yang mencegah kepunahan spesies ini.
Meningkatnya populasi manusia telah menyebabkan lebih dari 90% habitat harimau sumatera musnah, membawa kucing besar tersebut ke dalam konflik yang erat dengan penduduk desa, petani, dan ternak. Spesies ini juga banyak diburu untuk diambil kulit, tulang, dan gigi taringnya, yang dijual secara ilegal di pasar obat tradisional Asia.
Baca juga: Begini Cerita Teror Harimau Sumatera Zaman Kolonial Belanda, Berujung Aksi Pembasmian
Konservasionis Chester Zoo menyebut selama ini mereka telah berjuang melawan perburuan ilegal dan membantu mengurangi konflik antara manusia dan harimau di India dan Nepal sebagai bagian dari proyek Terai Tiger dan Living With Tigers kami , untuk lebih meningkatkan masa depan subspesies harimau lainnya, harimau Bengal.