Cekricek.id - Di sebuah kawasan dekat Lembah Dinosaurus di Paraíba, Brasil, sekelompok peneliti menemukan bukti mengejutkan tentang interaksi manusia purba dengan jejak fosil dinosaurus. Temuan ini menyingkap sejarah baru tentang keingintahuan dan apresiasi manusia terhadap warisan alam purba.
Ditemukan berdampingan dengan ratusan jejak kaki dinosaurus yang terpelihara dengan baik, para peneliti mengidentifikasi lusinan seni ukiran cadas (petroglif) yang diperkirakan berusia 9.000 tahun.
Sebagian besar berupa ukiran lingkaran dengan garis dan motif geometris, petroglif ini berada dalam jarak hingga 10 sentimeter dari jejak dinosaurus.
"Kedekatan antara petroglif dan jejak dinosaurus menunjukkan bahwa manusia purba sangat menyadari keberadaan jejak tersebut dan kemungkinan besar memilih lokasi itu karena alasan itu," jelas Leonardo Troiano, arkeolog dari Institut Warisan Sejarah dan Artistik Nasional Brasil yang memimpin penelitian dalam laporan penelitian yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports 19 Maret 2024.
Analisis menunjukkan petroglif dibuat oleh kelompok pemburu-pengumpul seminomaden antara 9.400 hingga 2.620 tahun lalu dengan teknik perforasi dan pengikisan.
Beberapa ukiran bahkan tampak seperti mengilustrasikan jejak kaki fosil, menunjukkan apresiasi mereka terhadap warisan alam yang luar biasa ini.
Baca juga: Penelitian Mengungkap Umur Dinosaurus Non-Avian Rata-rata 20 Tahun
Temuan ini membuka jendela baru bagi kita untuk memahami bagaimana manusia purba berinteraksi dan menginterpretasikan jejak dinosaurus. Penelitian lebih lanjut dapat mengungkap makna simbolis dan spiritual yang mungkin terkandung dalam seni ukiran ini.