Kecelakaan Yeti Airlines di Nepal: 72 Korban Jiwa dan Misteri Akses Internet Penumpang yang Live Streaming

kecelakaan Yeti Airlines, Nepal, 72 korban jiwa, misteri akses internet, penumpang live streaming, investigasi CAAN, penerbangan, keselamatan, penyebab pasti

kecelakaan Yeti Airlines, Nepal, 72 korban jiwa, misteri akses internet, penumpang live streaming, investigasi CAAN, penerbangan, keselamatan, penyebab pasti. [Instagram]

Cekricek.id - Tragedi kecelakaan pesawat Yeti Airlines yang jatuh di Kota Pokhara, Nepal pada Minggu 15 Januari 2022 meninggalkan banyak misteri. Salah satu dari misteri tersebut adalah akses internet yang didapat oleh seorang penumpang bernama Sonu Jaiswal, yang diketahui melakukan live streaming saat detik-detik pesawat jatuh. Kecelakaan ini menelan 72 korban jiwa.

Menurut laporan BBC News Indonesia, ini adalah kecelakaan pesawat paling mematikan di Nepal dalam 30 tahun terakhir. Seluruh penumpang yang ada di pesawat tersebut dipastikan tidak selamat dari kejadian tragis ini. Sonu Jaiswal sendiri adalah salah satu dari empat orang dari Ghazipur, India yang menjadi korban.

Live streaming yang dilakukan oleh Sonu Jaiswal menunjukkan situasi dalam kabin pesawat saat itu. Dalam video tersebut, para penumpang terlihat dalam kondisi tenang, namun tiba-tiba terjadi goncangan yang menyebabkan panik dan kerusakan besar pada pesawat. Suara gemuruh seperti benda jatuh, derit mesin, kaca pecah, serta jeritan manusia terdengar dalam video tersebut. Video itu berakhir dengan munculnya api yang membakar seluruh bagian pesawat.

Teman dan keluarga Sonu Jaiswal mengatakan kepada wartawan bahwa mereka telah menonton video di akun Facebook milik Sonu guna memastikan keasliannya. Namun sampai saat ini, tidak jelas bagaimana Sonu Jaiswal bisa mengakses internet untuk melakukan siaran langsung dari pesawat. Namun hal itu tidak penting bagi keluarga dan teman para korban yang masih dalam duka mendalam akibat kehilangan anggota keluarga dengan cara tragis dan mendadak.

Nepal Civil Aviation Authority (CAAN) telah mengambil tindakan dengan menyelidiki dan menyelesaikan investigasi atas kecelakaan ini. Namun sampai saat ini, hasil investigasi belum diumumkan secara resmi. Namun dari beberapa sumber yang diperoleh, diduga masalah teknis yang menyebabkan kecelakaan ini. Namun demikian, pihak CAAN menegaskan bahwa investigasi masih berlangsung dan hasil akhir akan diumumkan setelah dilakukan analisis yang mendalam.

Kejadian tragis ini tentunya menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga dan teman para korban yang kehilangan anggota keluarga dan sahabat dengan cara tragis dan mendadak. Namun di sisi lain, kejadian ini juga mengingatkan pentingnya keselamatan dalam penerbangan dan kinerja dari pihak maskapai penerbangan.

Baca juga: Kecelakaan Pesawat di Pokhara Nepal: 68 Tewas

Pemerintah Nepal dan pihak berwenang harus segera mengambil tindakan yang tepat untuk menjamin keselamatan para penumpang dan mencegah kejadian tragis seperti ini terjadi kembali di masa depan.

Baca Juga

Presiden Donald Trump memberikan pernyataan di Gedung Putih terkait gencatan senjata Iran-Israel
Trump Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata Iran-Israel
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong memberikan pernyataan pers terkait dukungan Australia terhadap serangan AS ke Iran
Australia Dukung AS Serang Iran: Iran Tidak Boleh Punya Senjata Nuklir
Donald Trump dan Benjamin Netanyahu berjabat tangan di Gedung Putih dengan bendera Amerika Serikat dan Israel di latar belakang
Netanyahu Berhasil Manfaatkan Trump untuk Menyerang Fasilitas Nuklir Iran
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Peta Selat Hormuz dan lokasi pangkalan militer Amerika Serikat di Bahrain yang menjadi target seruan serangan balasan Iran
Khamenei Diminta Balas Serangan AS dan Blokade Selat Hormuz