Cekricek.id - Dibalik awan tebal dan asam yang menyelimuti Venus, tersembunyi sebuah misteri yang telah lama menjadi perdebatan para ilmuwan. Kilatan cahaya yang terekam oleh misi-misi sebelumnya di Venus, apakah itu bukti adanya petir di planet tersebut?
Jika memang kilatan tersebut adalah petir, maka misi masa depan ke Venus harus dirancang dengan kekuatan khusus untuk bertahan dari petir tersebut, yang dikenal dapat merusak peralatan elektronik, seperti yang kita ketahui di Bumi.
Selain itu, keberadaan petir di Venus akan menambahkan planet ini ke klub planet eksklusif yang memiliki petir di awannya, seperti Bumi, Jupiter, dan Saturnus. Namun, kilatan cahaya di Venus akan menjadi unik, mengingat awan di Venus tidak mengandung air, elemen kunci dalam pembentukan muatan listrik.
Namun, sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan Journal of Geophysical Research: Planets, menawarkan perspektif berbeda. Mungkin saja petir di Venus sangat jarang terjadi. Sebagai gantinya, meteornya yang terbakar di atmosfer Venus kemungkinan besar yang menyebabkan kilatan cahaya tersebut.
Dengan asumsi jumlah meteor yang jatuh ke Venus mirip dengan yang terjadi di Bumi, tim peneliti memperkirakan jumlah kilatan yang seharusnya disebabkan oleh batu-batu angkasa ini.
Hasilnya menunjukkan bahwa meteor yang terbakar sekitar 100 km dari permukaan Venus mungkin bertanggung jawab atas sebagian besar, atau bahkan semua kilatan yang diamati.
Data dari misi Venus sebelumnya menunjukkan sinyal yang selama ini diartikan sebagai petir, dan diduga bahkan terjadi lebih sering daripada petir di Bumi. Namun, misi Cassini yang menuju Saturnus dan Parker Solar Probe yang menuju matahari "mencari namun gagal menemukan sinyal radio dari petir" di Venus.
Penelitian seperti ini sangat penting untuk merencanakan misi masa depan ke Venus. Jika petir memang menjadi risiko, probe yang mencoba mendarat di permukaan Venus atau yang akan mengapung selama berbulan-bulan di atmosfer tebalnya akan memerlukan perlindungan saat mengumpulkan data berharga.
Meskipun mungkin masih ada petir di permukaan yang disebabkan oleh letusan gunung berapi, penelitian baru ini menemukan bahwa secara keseluruhan, petir tidak menjadi perhatian utama bagi misi masa depan.
Misi masa depan yang turun dengan cepat melalui atmosfer Venus dianggap aman. Ini termasuk misi NASA, DAVINCI, yang dijadwalkan akan menembus atmosfer planet ini pada awal 2030-an. Namun, bagi platform udara yang lama mengapung di awan planet, petir lebih mungkin terjadi jika probe berada dalam jarak 90 km dari permukaan.