Menjelajah Batas Tata Surya: Di Manakah Ujungnya?

Menjelajah Batas Tata Surya: Di Manakah Ujungnya?

Ilustrasi. [Foto: Canva]

Cekricek.id - Di mana berakhirnya tata surya kita? Pertanyaan ini telah memicu perdebatan di antara para ilmuwan. Mengupas misteri ini, kita akan menjelajahi batas-batas potensial tata surya, sebuah perjalanan epik menuju ujung kosmik sistem planet kita.

Sabuk Kuiper: Tepi Piringan Protoplanet

Dimulai dari wilayah yang relatif dekat dengan Bumi, Sabuk Kuiper membentang antara 30 hingga 50 unit astronomi (AU) dari Matahari. Sabuk ini dipenuhi dengan asteroid dan planet kerdil seperti Pluto, yang terlempar dari tata surya bagian dalam akibat tarik-menarik gravitasi planet-planet lainnya.

Dikutip Livescience, sejumlah astronom berpendapat Sabuk Kuiper merupakan batas tata surya karena wilayah ini mewakili tepi piringan protoplanet Matahari – cincin gas dan debu yang mengorbit dan akhirnya membentuk planet, bulan, dan asteroid. Namun, definisi ini dianggap terlalu sederhana oleh beberapa peneliti seperti Mike Brown dari Caltech.

Penemuan terbaru pada Oktober 2023 mengisyaratkan kemungkinan adanya "Sabuk Kuiper kedua" yang mengintai lebih jauh lagi, menambah ketidakpastian di sekitar batas ini.

Heliopause: Gerbang Menuju Antarbintang

Heliopause, yang terletak sekitar 120 AU dari Matahari, merupakan tepi luar pengaruh medan magnet Matahari atau heliosfer. Di titik ini, angin matahari yang dipancarkan Matahari menjadi terlalu lemah untuk menolak radiasi dari bintang-bintang dan entitas kosmik lainnya di Bimasakti.

Dua pesawat ruang angkasa, Voyager 1 dan Voyager 2, telah melakukan perjalanan melampaui heliopause, mendeteksi perubahan signifikan dalam jenis dan tingkat magnetisme serta radiasi yang mereka temui. Ini menandakan mereka telah melintasi sebuah perbatasan.

Namun, heliosfer tidak berbentuk bola sempurna. Bentuknya lebih lonjong karena sebagian besar plasma antarbintang yang membombardir tata surya datang dari satu arah, menciptakan guncangan busur yang membelokkan radiasi yang masuk.

Awan Oort: Perbatasan Terjauh Gravitasi Matahari

Awan Oort, yang membentang hingga sekitar 100.000 AU dari Matahari, dianggap sebagai batas tata surya terjauh dan terluas. Beberapa peneliti seperti Sean Raymond dari Laboratorium Astrofisika Bordeaux di Prancis meyakini Awan Oort merupakan tepi tata surya karena secara teori, sistem planet terdiri dari semua benda yang mengorbit sebuah bintang.

Namun, ada ketidakpastian besar tentang di mana Awan Oort berakhir, membuat beberapa peneliti mempertanyakan kelayakannya sebagai perbatasan yang dapat diandalkan.

Perdebatan Berkelanjutan

Meskipun para ilmuwan berbeda pendapat tentang batas mana yang paling tepat, heliopause sering digunakan oleh NASA dan banyak peneliti sebagai batas tata surya. Alasannya adalah sifat magnetik yang signifikan berbeda di kedua sisinya.

Namun, beberapa peneliti seperti Mike Brown berpendapat bahwa tata surya dapat memiliki beberapa batas, tergantung pada pertanyaan yang ingin dijawab.

Baca juga: Apakah Planet Tata Surya Pernah Benar-benar Sejajar?

Eksplorasi batas-batas tata surya mengungkap kompleksitas dan keajaiban sistem planet kita. Meski perdebatan akan terus berlanjut, petualangan menuju ujung kosmik ini membuka cakrawala baru dalam memahami alam semesta yang kita huni.

Tag:

Baca Juga

Planet Ungu, Jejak Kemungkinan Kehidupan Alien yang Selama Ini Dicari
Planet Ungu, Jejak Kemungkinan Kehidupan Alien yang Selama Ini Dicari
Alien Menumpang Meteor untuk Menjajah Kosmos? Begini Cara Mengenalinya
Alien Menumpang Meteor untuk Menjajah Kosmos? Begini Cara Mengenalinya
Ledakan Besar di Luar Angkasa akan Terjadi Tahun Ini, Siap-siap Menyaksikannya
Ledakan Besar di Luar Angkasa akan Terjadi Tahun Ini, Siap-siap Menyaksikannya
Benda Misterius Jatuh dari Langit, Hantam Rumah Warga Florida
Benda Misterius Jatuh dari Langit, Hantam Rumah Warga Florida
Misi Bersejarah Berakhir: Pendarat Bulan "Odysseus" Mati
Misi Bersejarah Berakhir: Pendarat Bulan "Odysseus" Mati
Mengungkap Peta Terbesar Lubang Hitam Supermasif di Alam Semesta
Mengungkap Peta Terbesar Lubang Hitam Supermasif di Alam Semesta