Kim Jong-un Dibawa dengan Kereta Lapis Baja Saat Bertandang ke Rusia

Kim Jong-un Dibawa dengan Kereta Lapis Baja Saat Bertandang ke Rusia

Kim Jong-un Dibawa dengan Kereta Lapis Baja Saat Bertandang ke Rusia. [AP]

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, menuju Rusia untuk pertemuan penting dengan Presiden Vladimir Putin di tengah spekulasi kerjasama militer.

Cekricek.id - Dalam beberapa hari mendatang, dunia akan menjadi saksi pertemuan dua pemimpin negara yang sering menjadi sorotan media internasional. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, diundang oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk sebuah pertemuan yang telah dikonfirmasi oleh Kremlin.

Menurut laporan media Korea Selatan, sebuah kereta lapis baja yang membawa Kim Jong-un telah berangkat dari Pyongyang menuju Rusia melalui perbatasan timur laut Korea Utara. Pertemuan tersebut diperkirakan akan berlangsung di kota pelabuhan Rusia, Vladivostok, di mana Putin telah tiba lebih awal.

Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, mengungkapkan bahwa Putin akan mengadakan makan siang kenegaraan untuk Kim. Keduanya bahkan mungkin akan memiliki sesi pertemuan khusus berdua. Peskov menambahkan, "Kami berupaya membangun hubungan yang baik dan saling menguntungkan dengan Korea Utara."

Sementara itu, agensi berita negara Korea Utara, KCNA, menyatakan bahwa kedua pemimpin akan "bertemu dan berbicara", meskipun tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Perjalanan ini menjadi kunjungan luar negeri pertama Kim setelah lebih dari empat tahun, dan yang pertama sejak pandemi Covid-19 melanda dunia.

Pentagon, melalui juru bicaranya, Brigadir Jenderal Pat Ryder, mengonfirmasi bahwa Kim Jong-un memang sedang dalam perjalanan ke Rusia. Informasi ini menambah kekhawatiran Barat terkait kemungkinan Pyongyang menyediakan senjata untuk Moskow dalam konflik dengan Ukraina.

Pekan lalu, Gedung Putih mengungkapkan bahwa mereka memiliki intelijen yang menunjukkan Rusia berencana membeli lebih banyak peluru artileri dari Korea Utara. Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional AS, bahkan memperingatkan bahwa Korea Utara akan "membayar harga" jika memasok senjata untuk Rusia.

Tuduhan serupa sebelumnya juga muncul, di mana Korea Utara dituduh menjual peluru artileri kepada kelompok bayaran Rusia, Wagner. Negara-negara seperti AS, Inggris, Korea Selatan, dan Jepang telah menyatakan bahwa setiap kesepakatan senjata antara Korea Utara dan Rusia akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

Diperkirakan pertemuan antara Kim dan Putin akan berlangsung di Eastern Economic Forum, sebuah konferensi tahunan yang dijadwalkan berlangsung hingga 13 September di Universitas Federal Timur Jauh di Vladivostok.

Kedua pemimpin, yang pertama kali bertemu pada 2019, kini berupaya meningkatkan kerjasama militer dan ekonomi. Hal ini di tengah isolasi internasional yang semakin meningkat akibat invasi Rusia ke Ukraina dan program senjata nuklir serta rudal balistik Korea Utara.

Pada Juli lalu, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengunjungi Pyongyang dan menghadiri pameran pertahanan yang menampilkan rudal balistik yang dilarang.

Banyak analis percaya bahwa Korea Utara memiliki persediaan amunisi yang dapat membantu Rusia dalam konflik dengan Ukraina. Sebagai imbalannya, Moskow mungkin akan berbagi teknologi canggih mereka.

Dengan pertemuan ini, dunia kembali menanti langkah apa yang akan diambil oleh kedua negara ini di tengah ketegangan geopolitik global.

Baca berita terbaru dan terkini hari ini, seputar peristiwa, hukum, politik, ekonomi, olahraga, gaya hidup, hiburan, budaya, dan sejarah, hanya di Cekricek.id.

Baca Juga

Misteri Ukiran Unta Raksasa di Gurun Saudi: Seni Peninggalan Ribuan Tahun yang Mengagumkan
Misteri Ukiran Unta Raksasa di Gurun Saudi: Seni Peninggalan Ribuan Tahun yang Mengagumkan
Surga yang Menjadi Penjara: Kisah 107 Warga Bangladesh dalam Belenggu Perbudakan di Vanuatu
Surga yang Menjadi Penjara: Kisah 107 Warga Bangladesh dalam Belenggu Perbudakan di Vanuatu
Di tengah gemuruh dan gempita politik Washington, sebuah drama sedang terjadi. Republikan garis keras di DPR AS telah menolak rancangan undang-undang yang diajukan oleh pemimpin mereka untuk mendanai pemerintah secara sementara, membuat kemungkinan besar lembaga federal akan sebagian tutup mulai hari Minggu.
Amerika Serikat Bangkrut, Beberapa Lembaga Pemerintah Akan Ditutup
2 Masjid di Pakistan Dibom, 59 Orang Tewas
2 Masjid di Pakistan Dibom, 59 Orang Tewas
China Akan Membuat Tempat Perlindungan di Bulan
China Akan Membuat Tempat Perlindungan di Bulan
Ahli hak asasi manusia PBB telah menyerukan reformasi besar-besaran dalam sistem keadilan pidana AS untuk melawan rasisme sistemik, mengutip kesaksian bahwa wanita kulit hitam yang dipenjara telah dirantai saat melahirkan, sementara narapidana pria dipaksa bekerja dalam kondisi "seperti perkebunan".
Rasisme di Penjara AS: Wanita Kulit Hitam Dirantai Saat Melahirkan