Wali Kota Padang menyerukan penanganan krisis sampah dengan menertibkan TPS liar. Dengan 670 titik TPS liar, kota membutuhkan kerja sama masyarakat dan pemerintah.
Cekricek.id - Dalam bayangan pantai padang yang indah, sebuah krisis mengintai Kota Padang: krisis sampah. Dalam pertemuan di Balai Kota Padang Aia Pacah, Wali Kota Hendri Septa menyeru para lurah untuk beraksi segera. "Krisis sampah di Padang bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat," tegasnya pada Selasa, 22 Agustus 2023.
Menurut Hendri, banyaknya sampah yang dibuang sembarangan telah menciptakan banyak TPS liar. "Kita harus introspeksi dan evaluasi.
Bagaimana kita bisa mengarahkan masyarakat untuk lebih bertanggung jawab dengan sampah yang mereka hasilkan?" katanya dengan nada penuh harapan.
Mairizon, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, menambahkan data yang cukup mengkhawatirkan.
Dari 670 titik TPS liar yang ada, hanya 62 yang berhasil ditertibkan. "Ini bukan hanya tanggung jawab lurah, tetapi juga Lembaga Pengelola Sampah (LPS) di setiap kecamatan dan kelurahan," ujarnya dengan serius.
Selain itu, Mairizon juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga.
Menurut data terbaru, Kecamatan Padang Timur dan Lubuk Begalung telah menunjukkan inisiatif yang baik dalam koordinasi penanganan sampah. Namun, masih ada tantangan lain yang harus dihadapi: saat ini ada 185 LPS dan 280 becak motor yang beroperasi.
DLH Kota Padang tidak tinggal diam. Mereka telah menerapkan sanksi bagi mereka yang tertangkap basah membuang sampah sembarangan.
Sanksi ini berupa tindak pidana ringan dengan hukuman maksimal 3 bulan penjara atau denda.
"Kita semua harus bekerja sama. Lurah, camat, dan masyarakat harus meningkatkan pengawasan dan penjagaan terhadap TPS liar. Ini adalah tanggung jawab kita bersama," pungkas Mairizon dengan penuh semangat.
Temukan berita Padang terbaru hari ini dan terkini seputar peristiwa, politik, hukum, kriminal, budaya, sejarah, hiburan, dan gaya hidup hanya di Cekricek.id.