Cekricek.id - Dalam era modern saat ini, limbah peternakan bukan lagi sekadar 'sampah'. Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Prof. Yuli Astuti Hidayat, Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (Unpad), menunjukkan bahwa ada keajaiban di balik limbah tersebut.
Mengolah limbah peternakan bukan hanya menghindari kerusakan lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi peternak. "Dengan pengolahan yang tepat, limbah peternakan bisa menjadi sumber produk bernilai tinggi," ungkap Prof. Yuli dalam seminar daring "Peran Mikroorganisme Indigenous dalam Pengolahan Limbah Peternakan" yang diadakan oleh Dewan Profesor Unpad.
Salah satu kunci sukses pengolahan limbah ini adalah pemanfaatan mikroorganisme indigenous. Dengan bantuan mikroorganisme ini, limbah dapat diolah menjadi berbagai produk berkualitas seperti kompos, vermicompost, pupuk organik cair, probiotik, eco-enzyme, hingga biogas. Ada dua pendekatan utama dalam proses ini, yaitu metode aerob dan anarob.
Namun, Prof. Yuli dan timnya tidak berhenti di sini. Mereka mengembangkan konsep inovatif yang disebut "pengolahan limbah terpadu". Dengan pendekatan ini, satu sumber limbah bisa menghasilkan berbagai produk. "Dalam satu siklus pengolahan, kita bisa mendapatkan berbagai produk seperti pupuk cair, probiotik, eco-enzyme, dan bahkan biogas," jelas Prof. Yuli.
Keuntungan lain dari pengolahan limbah ini adalah potensi pendapatan tambahan bagi peternak. Misalnya, saat sapi perah sedang tidak menghasilkan susu, peternak masih bisa mendapatkan pendapatan dari produk olahan limbah.
Namun, ada tantangan yang dihadapi. Meskipun peraturan perundang-undangan menekankan pentingnya pengolahan limbah untuk lingkungan yang sehat, masih banyak peternak yang belum melakukannya. Prof. Yuli menekankan, "Pengolahan limbah bukan hanya tentang mencari keuntungan, tetapi juga tentang tanggung jawab terhadap lingkungan."
Sebagai solusi, ada inisiatif di Lembang di mana kelompok-kelompok bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah limbah. Dengan adanya kelompok ini, peternak mendapatkan dukungan tambahan dalam menjalankan praktik pengolahan limbah yang berkelanjutan.