Cekricek.id, Jakarta - Apakah Anda pernah membayangkan jika sushi, makanan khas Jepang yang populer di seluruh dunia, kehilangan berbagai varian ikannya? Hal ini bukanlah skenario fiksi, melainkan potensi nyata yang dihadapi oleh ekosistem laut kita. Dalam BRIN Bincang Penginderaan Jauh (BRINder) Series #18, para peneliti mengungkapkan bagaimana stok ikan yang menipis dan langka di pasaran dapat mengancam variasi ikan dalam sushi.
Emiyati, Peneliti Pusat Riset Penginderaan Jauh, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, menjelaskan bahwa kondisi ini dapat terjadi akibat meningkatnya keasaman air laut, pemanasan global, dan penangkapan ikan secara berlebihan. Semua faktor ini berpotensi mereduksi stok ikan, yang pada gilirannya akan menghilangkan komponen ikan dalam sushi.
Dilansir laman resmi Brin, maka untuk mengatasi masalah ini, Emiyati bersama timnya melakukan kajian terhadap tiga ekosistem perairan laut di Indonesia, yaitu mangrove, terumbu karang, dan seagrass. Hasilnya menunjukkan bahwa ekosistem terumbu karang paling rentan terhadap perubahan iklim, diikuti oleh ekosistem mangrove. Padahal, kedua ekosistem ini merupakan habitat penting bagi ikan untuk berkembang biak.
Lebih jauh, beberapa wilayah penangkapan perikanan di Indonesia telah tereksploitasi berlebihan, dengan dampak kerusakan yang sudah terjadi di beberapa kepulauan. Untuk menjaga stok ikan, diperlukan upaya riset dan pengumpulan data, termasuk pemanfaatan data penginderaan jauh dan data pendukung perikanan lainnya.
Mohamad Natsir, Peneliti Pusat Riset Perikanan, menambahkan bahwa ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengelola perikanan secara berkelanjutan dan efektif. Siklus pengelolaan perikanan adaptif melibatkan empat elemen, termasuk pendugaan stok ikan, pelibatan pemangku kepentingan, monitoring dan evaluasi, serta intervensi pengelolaan.
Selain itu, pemerintah sedang menyusun kebijakan penangkapan ikan terukur untuk mengontrol tekanan penangkapan ikan yang mengakibatkan overfishing. Upaya pengembangan teknologi penetasan (hatchery) juga dianggap penting untuk mewujudkan kemandirian bibit ikan.
Dengan demikian, riset penginderaan jarak jauh menjadi salah satu kunci dalam menjaga stok ikan lestari di Indonesia. Ini bukan hanya tentang menjaga variasi sushi, tetapi juga tentang menjaga keseimbangan ekosistem laut dan keberlanjutan sumber daya perikanan kita.