Meriam Kuno dari Abad ke-14 Ditemukan di Lautan Swedia: Kemungkinan Meriam Kapal Tertua di Eropa

Meriam Kuno dari Abad ke-14 Ditemukan di Lautan Swedia: Kemungkinan Meriam Kapal Tertua di Eropa

Meriam jenis ini dipasang pada gerbong senjata kayu sehingga dapat diarahkan dan ditembakkan. Yang ini berasal dari kapal karam abad ke-16 di lepas pantai Belgia. [Foto: Hans Denis/Flanders Heritage Agency]

Penemuan meriam kuno di Swedia mungkin menjadi meriam kapal tertua di Eropa. Dengan analisis mendalam, para peneliti berharap untuk mengungkap lebih banyak misteri.

Sebuah Temuan Misterius di Dasar Laut

Cekricek.id - Sebuah meriam yang ditemukan di dasar laut dekat pantai Swedia pada tahun 2001 mungkin menjadi senjata kapal tertua yang pernah ditemukan di Eropa, menurut penelitian terbaru.

Potongan kain yang ditemukan di dalamnya, yang diyakini sebagai sisa dari kantong mesiu yang dikenal sebagai kartus, telah diberi tanggal radiokarbon ke abad ke-14.

Hal ini menjadikan meriam tersebut salah satu yang paling awal dari jenisnya dan mungkin meriam kapal tertua di Eropa yang tercatat.

Meriam Batu, Bukan Besi

Meriam Kuno dari Abad ke-14 Ditemukan di Lautan Swedia: Kemungkinan Meriam Kapal Tertua di Eropa
Analisis terhadap kain yang ditemukan di dalam meriam menunjukkan bahwa itu berasal dari abad ke-14 dan senjata tersebut diisi dengan bubuk mesiu dan siap ditembakkan. [Foto: Bo Niklasson/Museum Bohusläns]

Berbeda dengan meriam yang menembakkan peluru besi, meriam kuno ini dirancang untuk menembakkan bola batu untuk melawan penyerang.

"Jenis meriam awal ini pasti menembakkan tembakan batu," kata Staffan von Arbin, penulis utama studi tersebut dan mahasiswa doktoral dalam arkeologi maritim di Universitas Gothenburg, Swedia. "Tujuannya bukan untuk menenggelamkan kapal musuh. Senjata ini adalah senjata 'anti-personel' - mereka hanya digunakan untuk 'membersihkan geladak' dari kapal musuh."

Asal Usul dan Bentuk Meriam

Meriam ini ditemukan pada kedalaman sekitar 60 kaki dan sekitar 3 mil di barat daya pulau Marstrand di pantai barat Swedia.

Para arkeolog menduga bahwa meriam berasal dari kapal yang tenggelam di lokasi tersebut, mungkin setelah menabrak batu rendah dari Kleningen.

Namun, mereka juga mengakui bahwa meriam tersebut mungkin secara tidak sengaja jatuh atau dilemparkan dari kapal yang sedang dalam kesulitan.

Dengan panjang hampir 19 inci, meriam ini memiliki bentuk corong dengan ruang mesiu sempit di bagian belakang dan laras yang lebar di bagian depan.

Meriam jenis ini biasanya dilengkapi dengan kereta meriam kayu agar dapat diarahkan.

Von Arbin menyatakan bahwa meriam berbentuk corong adalah tipe pertama yang digunakan di Eropa setelah teknologi tersebut diperkenalkan dari Timur Tengah pada abad ke-13.

Analisis Bahan dan Harapan untuk Masa Depan

Para peneliti juga memeriksa tubuh meriam dengan spektrometri massa plasma induktif (ICP-MS). Mereka menemukan bahwa meriam tersebut terbuat dari campuran tembaga dengan jumlah timah yang relatif kecil dan jumlah timbal yang tinggi, yang akan membuatnya cukup rapuh.

Peneliti mencatat bahwa paduan ini tidak cocok untuk pembuatan senjata, dan mereka menduga paduan tersebut digunakan karena paduan yang lebih baik belum dikenal pada saat itu.

Dengan lokasi temuan meriam yang sangat terbuka, von Arbin berharap analisis dasar laut dapat menemukan beberapa sisa meriam dan bahwa lebih banyak tanggal serta asal-usul kapal dapat diungkap dengan dendrokronologi.

Baca Juga

Presiden Donald Trump memberikan pernyataan di Gedung Putih terkait gencatan senjata Iran-Israel
Trump Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata Iran-Israel
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong memberikan pernyataan pers terkait dukungan Australia terhadap serangan AS ke Iran
Australia Dukung AS Serang Iran: Iran Tidak Boleh Punya Senjata Nuklir
Donald Trump dan Benjamin Netanyahu berjabat tangan di Gedung Putih dengan bendera Amerika Serikat dan Israel di latar belakang
Netanyahu Berhasil Manfaatkan Trump untuk Menyerang Fasilitas Nuklir Iran
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Peta Selat Hormuz dan lokasi pangkalan militer Amerika Serikat di Bahrain yang menjadi target seruan serangan balasan Iran
Khamenei Diminta Balas Serangan AS dan Blokade Selat Hormuz