Cekricek.id, Jakarta - BUMN Holding Industri Pertambangan, MIND ID dan PT ANTAM Tbk, telah melaksanakan kegiatan bakti sosial di Namlea, Kabupaten Buru. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 20 hingga 24 Juni 2023. Dalam kegiatan bakti sosial yang bertajuk "Katong Melihat Terang", dilakukan berbagai kegiatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Namlea, seperti operasi katarak, operasi bibir sumbing, pengobatan gigi, dan pengobatan umum. Selain itu, juga dilakukan pemberian bantuan kesehatan, pembagian sembako, serta kegiatan lingkungan berupa penanaman bibit pohon kenari dan sukun di Desa Dava, Kecamatan Waelata.
Inisiatif kegiatan bakti sosial ini datang dari Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) dan Komisaris Utama MIND ID, Doni Monardo. MIND ID adalah pemilik mayoritas saham pada empat perusahaan industri tambang terbesar di Indonesia, yaitu PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, dan PT Freeport Indonesia.
Kolaborasi antara PPAD, MIND ID, PT ANTAM Tbk, Himpunan Bersatu Teguh (HBT), TNI-POLRI, dan stakeholder lainnya, memungkinkan terselenggaranya kegiatan ini di Pulau Buru dengan sukses. Deputi SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, serta Komisaris Utama MIND ID, Doni Monardo, turut hadir dalam kegiatan bakti sosial dan penanaman pohon di desa yang berbatasan langsung dengan kawasan Gunung Botak. Penanaman pohon ini merupakan salah satu bentuk kepedulian MIND ID dan ANTAM terhadap pelestarian lingkungan.
Tedi menyatakan, "Kementerian BUMN senantiasa mendorong BUMN untuk meningkatkan kinerja bisnisnya tanpa melupakan peran sosialnya di masyarakat. Kegiatan sosial dan penanaman pohon yang dilakukan oleh MIND ID dan ANTAM ini menjadi bukti nyata Bakti BUMN untuk masyarakat di Provinsi Maluku."
Bergabung dalam kunjungan ke Pulau Buru adalah Gubernur Maluku, pejabat dari Kementerian ESDM, Kodam XVI/Pattimura, Polda Maluku, Kejaksaan Tinggi Maluku, Direksi MIND ID, dan Direksi ANTAM.
Doni Monardo, yang juga mantan Pangdam XVI/Pattimura dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menambahkan bahwa Grup MIND ID telah menjalankan program-program yang fokus pada lingkungan. Ia berharap kegiatan penanaman pohon ini menjadi langkah awal kontribusi nyata negara dalam upaya menyelamatkan sumber daya mineral yang ada.
Dalam kegiatan ini, telah dibagikan 100 bibit sukun premium, 25 bibit kenari raja, dan 25 kenari biasa, yang ditanam bersama masyarakat di Desa Dava. Kolaborasi berbagai pihak diperlukan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di Gunung Botak. MIND ID dan PPAD telah membuat program pembibitan 1 juta bibit sukun premium dari Maluku, sebagian di antaranya akan dikirim ke Pulau Buru. Penanaman pohon sukun juga merupakan upaya untuk mendukung ketahanan pangan dan menjadi salah satu upaya mitigasi bencana. Pembibitan dilakukan di Kota Ambon bersama Yayasan Andarinyo Go Earth (AGE), dan sebanyak 100 ribu bibit sukun juga akan dikirim ke IKN.
Sekretaris Daerah Kabupaten Buru, Ilyas Hamid, menyatakan bahwa nilai investasi yang masuk di Kabupaten Buru masih sangat kecil. Kabupaten Buru adalah kabupaten kedua tertinggi dalam kemiskinan ekstrem di Provinsi Maluku, setelah Kabupaten Seram Bagian Barat. Gunung Botak memiliki potensi sumber daya mineral yang dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Namun, kelestarian ekosistem di Kawasan Gunung Botak juga perlu dijaga.
Ilyas Hamid mengingatkan, "Tambang ilegal tidak akan pernah dapat membantu pembangunan daerah dan mensejahterakan masyarakatnya. Belum lagi beban kerusakan lingkungan, pencemaran sungai dan laut, serta dampak terhadap kesehatan masyarakat di sekitar Gunung Botak yang akan ditanggung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Buru jika tambang ilegal terus dibiarkan."
Raja Petuanan Kaiely Fandi Ashari Wael, seorang tokoh masyarakat, berharap bahwa rombongan yang hadir dapat membahas bagaimana menglegalisasi aktivitas tambang tersebut. Menurutnya, aktivitas penambangan yang telah berjalan memberikan peningkatan perputaran ekonomi masyarakat adat. Ia berharap agar kegiatan tambang tersebut diproses secara legal dan melibatkan tokoh adat dari dataran tinggi maupun dataran rendah. Selain itu, ia berharap anak-anak adat menjadi prioritas dalam perekrutan tenaga kerja.
Fandi mengungkapkan, "Kami menaruh harapan hidup dari sumber daya alam yang kami ketahui sejak tahun 2012. Namun, hal itu juga akan membawa dampak buruk jika terus dilakukan penambangan secara ilegal. Selain melanggar hukum, juga akan berdampak terhadap sektor pertanian, kelautan, dan perikanan."
Kepala Desa Waehata, Ali Nacikit, berharap agar pemerintah memperhatikan kondisi infrastruktur di wilayah desa, terutama jalan dan jembatan. Ia menyampaikan bahwa aktivitas penambangan telah menyebabkan kerusakan pada beberapa jalan yang dilewati oleh kendaraan besar maupun roda dua. Selain itu, wilayah Dataran Waeapo juga rawan banjir jika terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi dan terus-menerus.
Selain kegiatan lingkungan, bakti sosial juga dilakukan di bidang kesehatan di RSUD Namlea. Kegiatan tersebut meliputi operasi bibir sumbing untuk 14 warga, pemeriksaan gigi untuk 63 warga, operasi katarak untuk 443 bola mata, dan pemeriksaan kesehatan umum untuk 545 masyarakat. Selama kegiatan operasi dan pengobatan, juga dibagikan 3.000 paket sembako kepada masyarakat.
Ilyas Hamid menyampaikan ucapan terima kasih atas kegiatan bakti sosial yang sangat membantu masyarakat Namlea. Ia mengatakan, "Kegiatan bakti sosial yang dilakukan oleh PPAD, MIND ID, ANTAM, TNI-POLRI, dan HBT sangat membantu dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Namlea. Kami berterima kasih karena lebih dari 500 warga mendapatkan bantuan kesehatan melalui kegiatan ini."
Nur Hidayat Udin, Direktur Manajemen Risiko dan HSE MIND ID, menjelaskan bahwa program bakti sosial merupakan komitmen MIND ID dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mencapai goal 1 tanpa kemiskinan, goal 3 kehidupan sehat dan sejahtera, serta goal 15 ekosistem dan daratan. Melalui kerja-kerja keberlanjutan ini, MIND ID berupaya mewujudkan tujuan mulianya untuk menjelajahi sumber daya alam demi membangun peradaban, kemakmuran, dan masa depan yang lebih cerah.
Baca juga: Kemnaker dan KADIN Kolaborasi Mencegah Kekerasan Seksual di Tempat Kerja: 50 Perusahaan Diapresiasi
Dalam kata-katanya, Nur Hidayat menyampaikan, "Kegiatan ini bukan hanya merupakan bukti komitmen MIND ID dan ANTAM dalam program TJSL di Pulau Buru, Maluku. Hal ini juga sejalan dengan peta jalan keberlanjutan MIND ID melalui pilar Community and Society, di mana perusahaan turut mendukung kesejahteraan masyarakat, serta pilar Environment and Climate Change, di mana perusahaan berusaha mengurangi dampak lingkungan."
Temukan berita Kabupaten Buru terbaru hari ini seputar peristiwa, politik, hukum, kriminal, budaya, sejarah, hiburan, dan gaya hidup hanya di Cekricek.id.