Akibat musim panas yang panjang, Inggris mengalami kekeringan dan krisis pasokan air. Hal itu berdampak langsung pada hasil perkebunan.
Cekricek.id - Perkebunan kentang, bawang, wortel, serta tanaman selada semuanya mengalami krisis berkat musim panas di Inggris yang menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan. Alhasil, menyebabkan hasil panen menjadi lebih kecil selama beberapa bulan ke depan.
Tak hanya itu, hampir semua tanaman terkena dampak kekeringan tersebut. Namun, hal itu diperparah oleh pihak berwenang yang membatasi izin irigasi untuk menjaga pasokan air.
Melansir The Mirror, Tom Bradshaw, wakil presiden serikat petani NFU, mengatakan kepada jurnal perdagangan The Grocer bahwa kekurangan air yang dialami petani saat ini sedang berada di fase kritis.
"Saya tidak bisa melihat bagaimana hasil panen kentang akan jauh berkurang sampai di bawah rata-rata. Begitu juga dengan bawang merah, wortel dan selada karena cuaca panas telah berdampak sangat parah pada tanaman itu."
Bos industri lainnya telah menggemakan kekhawatiran serupa. CEO British Growers Association, Jack Ward, menambahkan: "Dalam beberapa kasus, kami dapat melihat pengurangan produksi hingga 50 persen."
Kekeringan Ini Terjadi pada Sebagian Besar Wilayah Inggris
Beberapa bagian dari Inggris bahkan bernasib lebih buruk. Skotlandia yang berkemungkinan bernasib sedikit lebih baik karena, secara sederhana, kapasitas hujan lebih banyak di sana.
Tetapi di bagian selatan dan timur negara itu telah mengalami curah hujan lebih rendah dari rata-rata selama beberapa bulan terakhir.
Petani menggunakan sistem yang disebut 'irigasi tetes' untuk menghemat pemakaian air. Caranya dengan memberi air langsung ke tanah tanpa menyemprotkannya ke tanaman. Metode ini setidaknya berfungsi untuk mencegah tanaman mengering.
Irigasi juga lebih mahal daripada penyiraman alami karena membutuhkan sumber energi untuk memompa air yang hanya menambah biaya produksi bagi petani.
Biasanya jika kekurangan hasil panen, Inggris akan melakukan impor lebih banyak. Tetapi sebagian besar Eropa yang notabenenya sebagai pasar utama untuk memasok Inggris juga mengalami kekeringan musim panas.
Tom Bradshaw berkata, "Di Spanyol, model perubahan iklim diperkirakan akan semakin rentan kekeringan air dan saya tidak berpikir ketika kita mengimpor sayuran dari sana, kita benar-benar memikirkan dampak yang ditimbulkannya. Mereka juga mengalami kelangkaan ketersediaan air.
"Kami memompa miliaran galon air ke Laut Utara setiap tahun dan kami perlu memikirkan bagaimana kami dapat menangkapnya dan mengangkutnya ke seluruh negeri dan menggunakannya di bulan-bulan musim panas."
Dia berkata, "Apa yang kita lihat di tahun ini merupakan sesuatu yang harus kita persiapkan karena jika ini menjadi peristiwa satu dari lima atau satu dalam sepuluh tahun, kita tidak memiliki persediaan air lagi dan mencoba menghasilkan tanaman hortikultura tentu tidak berhasil."
Bos industri pertanian telah meminta pemerintah untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi pasokan air Inggris. Termasuk sistem yang lebih baik untuk pipa air dari daerah dengan curah hujan tinggi ke mereka yang lebih membutuhkan.
Ada juga kekhawatiran atas proyek skala besar seperti pembangkit listrik tenaga Nuklir Sizewell C yang diusulkan di Suffolk yang membutuhkan begitu banyak air untuk konstruksi dan operasi.
Baca juga: Listrik Mahal, Orang Inggris Lakukan Cara Ini untuk Tetap Dingin di Malam Hari
Proyek ini telah diberi lampu hijau oleh sekretaris bisnis Kwarsi Kwarteng meskipun inspektorat perencanaan pemerintah sendiri merekomendasikan izin untuk ditolak karena tidak memiliki cukup pasokan air untuk membuat alat itu bekerja.