Misteri Kematian Edgar Allan Poe yang Pemakamannya Hanya Dihadiri 8 Orang

mISTERI KEMATIAN Edgar Allan Poe

Edgar Allan Poe

Kematian seorang sastrawan legendaris di Amerika Serikat bernama Edgar Allan Poe sampai kini masih menjadi misteri.

Cekricek.id – Edgar Allan Poe merupakan seorang penulis dan penyair terkenal di Amerika Serikat. Edgar telah menciptakan banyak karya yang membuat namanya melambung tinggi.

Selain penulis dan penyair, Edgar juga seorang editor serta kritikus seni yang sering dikaitkan dengan gerakan romantisme di Amerika Serikat.

Edgar telah menciptakan beberapa karya legendaris, di antaranya adalah Annabel Lee, The Revan, hingga Tell Tale Heart. Cerita-cerita yang dibuat oleh Edgar hampir semuanya bergenre horor, gothic, dan misterius.

Namun, dibalik kariernya yang cemerlang tersebut, kehidupan Edgar berbanding terbalik dengan karier. Bisa dibilang kehidupan Edgar sungguh tragis. Dirinya selalu ditinggal pergi oleh orang terdekatnya. Bahkan, kematiannya pun terbilang sangat misterius.

Edgar Allan Poe lahir pada 19 Januari 1809 di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Dirnya ditinggall mati oleh ayahnya saat masih bayi. Dua tahun berselang setelah kematian ayahnya, ibu tercinta ikut menyusul sang ayah. Ibunya meninggal akibat penyakit tuberkulosis (TBC) yang dideritanya.

Tidak hanya kedua orang tuanya saja, ibu angkat Edgar yang bernama Frances meninggal dunia karena penyakit TBC. Sama halnya dengan ibu kandung dan angkat Edgar, istrinya yang bernama Virginia juga meninggal dunia akibat TBC.

Edgar sendiri hanya bertahan hidup sekitar dua tahun setelah istrinya meninggal. Pada tanggal 3 Oktober 1849, Edgar ditemukan dengan keadaan yang linglung serta kacau di Baltimore Street dan sedang terbaring meracau tidak jelas di sebuah selokan.

Lebih anehnya lagi, saat ditemukan Edgar mengenakan pakaian yang jelas bukan milikinya. Pakaian itu terlihat begitu lusuh dan kebesaran ketika ia memakainya. Seolah-olah ada orang yang telah mengganti pakaiannya.

Edgar kemudian dilarikan ke Washington Medical College. Namun, tak lama berselang ia menghembuskan napas terakhirnya pada 7 Oktober 1849. Edgar meninggal dunia di usianya yang ke 40 tahun.

Pemakaman Edgar sendiri terbilang tidak layak. Pasalnya, yang mengantarkan Edgar ke peristirahatan terakhir hanya delapan orang saja, padahal ia merupakan sastrawan legendaris di Amerika Serikat.

Kematian Edgar memunculkan banyak spekulasi. Beberapa orang mengatakan bahwa Edgar meninggal akibat alkohol karena ia sangat rentan terhadap efek alkohol yang bisa membuat dirinya mabuk berat. Meskipun, Edgar hanya minum beberapa alkohol.

Namun, ada yang berspekulasi bahwa Edgar telah menjadi korban cooping. Cooping merupakan sebuah praktek yang menjamur saat pemilihan. Di mana seseorang akan diberi alkohol sampai mabuk dan dipaksa untuk memilih beberapa kali dengan nama yang berbeda di beberapa lokasi. Masih banyak spekulasi lain tentang kematian Edgar.

Baca juga: 40 Tahun Hilang, Pria 90 Tahun ini Bertemu Putrinya Lewat Biro Jodoh

Hingga kini, kematian Edgar masih belum jelas apa sebenarnya yang menjadi akibat penulis sastrawan terkenal itu meninggal dunia. Kata terakhir yang diucapkan Edgar saat kematiannya adalah “Lord, help my poor soul”. [*/rik]

Baca Juga

7 Tips Pakar untuk Memilih Sekolah Dasar yang Ideal untuk Anak Anda
Bantu Siswa Kurang Mampu, Pemko Padang Panjang Luncurkan Kartu ini
Panen Sawah Pokok Murah di Agam, Sumbar Didorong Jadi Pelopor Swasembada Pangan
Panen Sawah Pokok Murah di Agam, Sumbar Didorong Jadi Pelopor Swasembada Pangan
Gubernur Sumbar, Mahyeldi, Suarakan Pemanfaatan Perhutanan Sosial demi Petani
Pemprov Sumbar Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor, Yuk Ikutan
Program Galeh Babelok di Riau, Delapan Perusahaan Minat Investasi di Sumbar
Program Galeh Babelok di Riau, Delapan Perusahaan Minat Investasi di Sumbar
Presiden Donald Trump memberikan pernyataan di Gedung Putih terkait gencatan senjata Iran-Israel
Trump Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata Iran-Israel
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran