Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa hanya 22 orang dengan tipe kepribadian tertentu yang dibutuhkan untuk mendirikan koloni di Mars. Namun, apakah hal ini benar-benar memungkinkan?
Cekricek.id - Mars, planet merah yang selalu menjadi pusat perhatian dalam dunia sains dan astronomi. Baru-baru ini, sebuah penelitian yang diunggah ke basis data pra-cetak arXiv pada 11 Agustus mengejutkan banyak pihak. Penelitian tersebut mengusulkan bahwa hanya 22 orang dengan tipe kepribadian tertentu yang diperlukan untuk mendirikan koloni di Mars.
Namun, sebelum kita terlalu bersemangat, perlu dicatat bahwa penelitian ini belum melewati tinjauan sejawat. Peneliti menggunakan model berbasis agen (ABM) untuk memprediksi berapa banyak individu yang dibutuhkan untuk mempertahankan koloni di Mars. ABM adalah alat simulasi yang menilai bagaimana kelompok bereaksi terhadap skenario menantang berdasarkan tipe kepribadian mereka.
Ada empat tipe kepribadian yang menjadi fokus dalam penelitian ini:
- Agreeables: Individu yang tidak terlalu kompetitif atau agresif.
- Socials: Individu yang ekstrovert dan berfungsi dengan baik dalam situasi sosial.
- Reactives: Individu yang kesulitan beradaptasi dengan perubahan rutinitas.
- Neurotics: Individu yang sangat kompetitif dan agresif.
Model tersebut memvariasikan jumlah dari masing-masing tipe kepribadian saat melakukan tugas-tugas kunci seperti pertambangan dan pertanian di Mars. Hasilnya? Jika sebagian besar kolonis adalah tipe "agreeables" atau "socials", hanya 22 orang yang diperlukan untuk mempertahankan koloni. Namun, dengan kehadiran lebih banyak "neurotics" dan "reactives", kelompok yang lebih besar diperlukan.
Salah satu asumsi yang mendasari penelitian ini adalah infrastruktur koloni, seperti bangunan dan kendaraan, sudah ada di tempat. Kolonis awal juga dianggap memiliki pasokan energi selama tujuh tahun dari reaktor nuklir mini, mirip dengan yang menggerakkan rover Mars, dan menerima pasokan reguler dari Bumi.
Namun, model ini hanya mensimulasikan 28 tahun pertama koloni. Sebuah "kesuksesan" didefinisikan jika setidaknya 10 orang bertahan hingga akhir misi.
Jean-Marc Salotti, peneliti astronautika, memberikan pandangan kritis terhadap temuan ini. Menurutnya, "22 orang tidak cukup untuk membangun dan mempertahankan koloni Mars yang sepenuhnya berfungsi dan otonom." Salotti sendiri sebelumnya menemukan bahwa minimal 110 orang diperlukan untuk koloni Mars yang berkelanjutan.
Salotti menambahkan bahwa meskipun ide mempertimbangkan tipe kepribadian adalah langkah cerdas, pendekatan studi tersebut terlalu disederhanakan. "Untuk sebuah koloni, perselisihan sederhana atau konflik bisa berujung pada bencana," kata Salotti. Menurutnya, membangun dan mempertahankan koloni otonom di Mars memerlukan lebih banyak orang dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan.
Salah satu tantangan lain yang dihadapi koloni jangka panjang di Mars adalah kebutuhan akan gen yang lebih beragam dari hanya 22 orang. Jika tidak, akan ada masalah inbreeding yang dapat mengurangi ketahanan dan meningkatkan risiko penyakit atau cacat fisiologis.
Dalam sebuah makalah tahun 2018, peneliti menghitung bahwa untuk menghasilkan populasi manusia yang layak secara genetik dalam perjalanan satu arah ke Proxima Centauri, diperlukan setidaknya 98 orang. Salotti percaya angka serupa diperlukan untuk Mars.
