Mengungkap misteri di balik warna Matahari: Apakah kuning, putih, atau hijau? Pelajari bagaimana spektrum cahaya, persepsi warna, dan konus mata mempengaruhi cara kita melihat bintang terdekat kita. Temukan kebenaran ilmiah di balik teori konspirasi populer.
Cekricek.id - Matahari, bintang yang menyinari hari kita, seringkali menjadi subjek pertanyaan sederhana namun mendalam: warna apakah matahari sebenarnya? Sebagian besar dari kita mungkin akan menjawab: kuning. Namun, apakah itu jawaban yang benar?
Baru-baru ini, media sosial dihebohkan oleh teori konspirasi yang menyebutkan bahwa matahari yang dulu kuning kini berubah menjadi putih.
Seorang pengguna media sosial bahkan mengunggah foto matahari yang tampak aneh, meskipun kemungkinan besar hal tersebut disebabkan oleh overeksposur pada kamera. Lalu, warna apakah matahari sebenarnya?
Jika kita berbicara dari sisi ilmiah, matahari sebenarnya berwarna putih. Namun, persepsi kita tentang warna ini sangat dipengaruhi oleh cara mata kita bekerja, serta atmosfer yang melingkupi kita.
Pada pertengahan abad ke-19, ilmuwan mulai mempelajari konsep "blackbody", sebuah objek yang menyerap semua radiasi yang mengenainya. Matahari, dengan gas panasnya, berperilaku mirip dengan "blackbody", meskipun ada beberapa perbedaan karena adanya hidrogen dan elemen lain di atmosfernya.
Ketika kita mengukur spektrum matahari menggunakan satelit, kita menemukan bahwa matahari memancarkan cahaya di seluruh spektrum yang bisa dilihat oleh mata manusia.
Faktanya, evolusi manusia membuat kita dapat melihat di mana matahari memancarkan cahaya terbanyak. Meskipun matahari memancarkan cahaya ultraviolet dan inframerah, cahaya tercerahnya ada di bagian biru dan hijau dari spektrum.
Namun, bagaimana kita melihat warna ini sangat dipengaruhi oleh sel-sel khusus di mata kita yang disebut konus. Ada tiga jenis konus yang mendeteksi warna: merah, kuning-hijau, dan biru. Jika cahaya yang masuk ke mata kita memiliki intensitas yang sama di seluruh spektrum yang bisa dilihat, kita akan melihat warna putih. Inilah yang terjadi dengan matahari, sehingga tampak putih.
Namun, hal ini berbeda ketika cahaya matahari melewati atmosfer kita. Beberapa warna, terutama biru, lebih banyak tersebar daripada warna lain. Inilah mengapa langit kita berwarna biru. Proses ini juga mengubah persepsi kita tentang warna matahari, membuatnya tampak sedikit lebih kuning.
Selain itu, otak kita membandingkan warna satu objek dengan objek lain di sekitarnya. Jadi, jika langit tampak biru, matahari mungkin tampak lebih kuning. Namun, jika matahari benar-benar kuning, kertas putih yang memantulkan cahaya dari matahari juga harus tampak kuning, bukan?
Sebenarnya, sangat sulit untuk melihat matahari secara langsung untuk menilai warnanya. Bahkan, sangat berbahaya bagi mata kita untuk menatap matahari langsung.
Hanya saat matahari berada di cakrawala saat matahari terbit atau terbenam, kita bisa melihatnya dengan aman tanpa perlindungan. Pada saat-saat seperti itu, matahari memang tampak kuning, oranye, bahkan merah.
Jadi, bagi mereka yang percaya teori konspirasi bahwa warna matahari telah berubah, sebenarnya tidak ada perubahan. Astronom pasti akan menyadarinya jika hal itu terjadi. Kemungkinan besar, mereka hanya salah ingat.
Namun, inilah keindahan warna. Semuanya tergantung pada bagaimana kita melihatnya.