Siapa Otto Iskandardinata?
Otto Iskandardinata adalah seorang tokoh yang diakui perannya dalam proses kemerdekaan Indonesia. Lahir pada 31 Maret 1897 di Bojongsoang, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, ia awalnya menjadi guru di HIS Banjarnegara (1920-1921) dan mengajar di Sekolah Rakyat di Bandung (1921-1924).
Ia kemudian memulai karier politiknya dengan bergabung dalam organisasi Boedi Oetomo cabang Bandung dan Pagoeyoeban Pasoendan yang mengantarnya menjadi anggota Volksraad mewakili Pagoeyoeban Pasoendan.
Ia terkenal aktif dalam sidang-sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan sebagai tokoh yang menyampaikan pandangan mengenai batas-batas wilayah Indonesia. Setelah kemerdekaan, Otto ditunjuk sebagai anggota PPKI dan terlibat dalam merumuskan pasal-pasal dalam Undang-Undang.
Dalam sidang PPKI kedua, Otto ditunjuk sebagai ketua panitia kecil yang membuat rancangan tentang urusan rakyat, pemerintah daerah, kepolisian dan tentara kebangsaan. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Urusan Keamanan.
Ia dikenal dengan julukan "Si Jalak Harupat" karena keberanian, kelincahan dan ketegasannya dalam berpendapat dalam sidang-sidang Volksraad. Pada akhir hayatnya, Otto harus mengalami peristiwa tragis, ia diculik dan di bunuh oleh orang-orang yang menyebut dirinya sebagai Lasykar Rakyat pada 20 Desember 1945, hingga saat ini jenazahnya belum ditemukan.
Selain aktif dalam organisasi politik dan sidang-sidang BPUPKI dan PPKI, Otto Iskandardinata juga dikenal sebagai seorang aktivis sosial dan pendidik. Pada tahun 1922, ia mendirikan sebuah sekolah rakyat di Bandung bernama "Sekolah Rakyat Iskandar Dinata" yang memberikan pendidikan dasar dan mengajarkan bahasa Belanda kepada anak-anak dari keluarga miskin.
Ia juga aktif dalam dunia jurnalistik, membuat beberapa buku yang diterbitkan di tahun 1920-an dan 1930-an, salah satunya "Indonesia Merdeka" yang mengulas tentang sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia juga pernah menjadi redaktur dari beberapa media cetak seperti "Indonesia Merdeka" dan "Soeara Merdeka".
Pada tahun 1944, Otto Iskandardinata bersama beberapa tokoh nasional lainnya mendirikan Front Nasional, organisasi yang berjuang untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan mencegah intervensi dari pihak asing.
Juga dikenal sebagai seorang yang berdedikasi dalam memperjuangkan hak-hak rakyat, ia sering mengajak rakyat untuk memperjuangkan hak-hak mereka dan menentang kebijakan yang merugikan rakyat.
Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.