Pekanbaru, Cekricek.id - Pembangunan Pasar Induk Pekanbaru, yang dikelola oleh PT Agung Rafa Bonai (ARB), akan segera mencapai fase penyelesaian pada akhir tahun 2024 ini. Meskipun sempat dihadang oleh berbagai kendala, progres pembangunan saat ini telah mencapai angka 80 persen.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pekanbaru, Zulhelmi Arifin, menyatakan bahwa pihaknya terus memantau proyek tersebut. "Saat ini, progres pembangunan sudah mencapai 80 persen," ujarnya dengan optimisme pada Rabu (17/1/2024). Meski begitu, kecepatan penyelesaian proyek juga dipengaruhi oleh kendala kesehatan pemilik PT ARB.
Paska selesai dibangun, Pasar Induk Pekanbaru akan menjadi pusat kegiatan perdagangan grosir, menggantikan lokasi sebelumnya di sekitar Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS). Namun, kendala muncul karena pemilik PT ARB tengah mengalami sakit, yang membuat penyelesaian proyek terkendala.
Ami, sapaan akrab dari pemilik PT ARB, menyampaikan tantangan yang dihadapi oleh pihaknya. "Kami butuh cepat Pasar Induk. Namun, pemilik PT ARB sedang sakit. Itu yang membuat terkendala," ungkapnya. Meskipun begitu, PT ARB menunjukkan komitmen untuk menyelesaikan proyek Pasar Induk Pekanbaru sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan.
Sejarah pembangunan Pasar Induk ini telah penuh dengan dinamika sejak dimulai pada tahun 2016. Kontrak kerja sama antara Pemerintah Kota Pekanbaru dan PT ARB ditandatangani pada Oktober 2016. Pengelolaan Pasar Induk kemudian diberikan kepada PT ARB selama 30 tahun, dengan izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang baru bisa diselesaikan pada 2017.
Pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor utama yang memperlambat progres pembangunan. Selain kendala finansial, PT ARB juga menghadapi ketidakpastian terkait status lahan. Hak Pengelolaan Lahan (HPL) akhirnya diterbitkan oleh Kementerian ATR/Badan Pertanahan Nasional pada tahun 2022, memberikan dorongan bagi PT ARB untuk melanjutkan pembangunan.
Dengan HPL sebagai jaminan, PT ARB berhasil mendapatkan dukungan finansial dari lembaga perbankan, memungkinkan kelanjutan pembangunan Pasar Induk. Sejak 2017 hingga 2022, PT ARB telah menghabiskan dana sekitar Rp60 miliar, dengan progres pembangunan mencapai 60 persen.
Tim Pemerintah Kota Pekanbaru juga aktif terlibat dalam membahas penyesuaian waktu pembangunan Pasar Induk di Jalan Soekarno-Hatta. Skema pembangunan menggunakan model Build Operate Transfer (BOT), di mana seluruh biaya pembangunan ditanggung oleh investor. Meskipun terkendala oleh pandemi dan proses administratif, proyek ini terus bergerak maju dengan harapan rampung pada akhir tahun ini.
Baca juga: Pasar Palapa Pekanbaru Kini Lebih Bersih, Pengunjung Lebih Ramai
Pantau terus perkembangan pembangunan Pasar Induk Pekanbaru di Jalan Soekarno-Hatta dan saksikan transformasinya menjadi pusat perdagangan grosir yang modern dan fungsional.
Baca Berita Riau Hari Ini setiap hari di Cekricek.id.