Para astronom dari University of New Mexico dan MIT telah mengungkap eksoplanet dengan orbit yang belum pernah dilihat sebelumnya. Penemuan ini menawarkan peluang penelitian baru dalam memahami eksoplanet dan peran penting astronom amatir.
Cekricek.id - Para ilmuwan dengan bantuan TESS telah mengidentifikasi dua eksoplanet berperiode panjang, TOI-4600 b dan c. Penemuan ini menyoroti pentingnya kerja sama antara peneliti profesional dan astronom amatir. Ilmuwan dari University of New Mexico (UNM) dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) berhasil mendeteksi dua eksoplanet dengan periode terpanjang yang pernah ditemukan oleh TESS.
Eksoplanet-eksoplanet ini mengorbit bintang kerdil tipe K dan termasuk dalam kelas planet yang dikenal sebagai Jupiter hangat. Mereka memiliki periode orbit antara 10-200 hari dan berukuran minimal enam kali radius Bumi. Penemuan ini membuka cakrawala baru dalam penelitian eksoplanet yang mirip dengan sistem tata surya kita.
Penelitian ini, berjudul "TOI-4600 b dan c: Dua Planet Raksasa Berperiode Panjang Mengorbit Bintang Kerdil Awal", telah diterbitkan di The Astrophysical Journal Letters. Eksoplanet tersebut ditemukan dengan menggunakan data fotometrik dari TESS dan diikuti dengan observasi menggunakan teleskop darat untuk resolusi yang lebih baik.
Strategi observasi NASA melalui TESS membagi setiap belahan bumi menjadi 13 sektor yang diamati selama kira-kira 28 hari. Ini telah terbukti mampu mendeteksi planet-planet besar dan kecil di sekitar berbagai jenis bintang. Dalam kasus TOI-4600, bintangnya adalah bintang kerdil tipe K, yang sedikit lebih kecil dan lebih dingin dari Matahari.
Agar eksoplanet dapat dideteksi oleh TESS, mereka harus melewati bintang inangnya setidaknya dua kali dalam periode observasi TESS. Namun, karena 74% cakupan langit oleh TESS hanya diamati selama 28 hari, mayoritas eksoplanet yang ditemukan memiliki periode kurang dari 40 hari.
Oleh karena itu, periode 82,69 hari dari TOI-4600 b dan 482,82 hari dari TOI-4600 c membuat penemuan mereka menjadi sangat berharga.
Ismael Mireles dari UNM, penulis utama makalah ini, bersama dengan rekan-rekannya, termasuk Diana Dragomir dari UNM dan rekan dari MIT dan University of Bern, menganalisis data untuk mengukur periode dan ukuran planet-planet ini.
Setelah mendeteksi transit awal, tim Mireles harus memastikan bahwa objek yang dideteksi memang planet dan menentukan sumber sinyal dari bintang mana. Dengan bantuan dari TESS-Follow-up Observing Program (TFOP) Subgroup 1 (SG1), jaringan global astronom profesional dan amatir, mereka berhasil mengkonfirmasi keberadaan planet ini.
Mireles dan timnya menemukan bahwa planet dalam, TOI-4600 b, memiliki periode 82,69 hari dengan radius hampir tujuh kali radius Bumi. Sementara planet luar, TOI-4600 c, memiliki radius sekitar sembilan setengah kali radius Bumi.
Katharine Hesse dari MIT, yang bekerja sama dengan Mireles dalam analisis data, membantu memproses dan menganalisis data serta membandingkan sistem TOI-4600 dengan sistem eksoplanet lain yang telah ditemukan.
Mireles menekankan pentingnya penelitian lebih lanjut tentang formasi planet. Meskipun sudah ditemukan lebih dari 5.000 eksoplanet, belum ada yang benar-benar mirip dengan sistem tata surya kita. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana berbagai jenis sistem ini terbentuk.
Sebagai penutup, Mireles mengajak para ilmuwan warga dan penggemar astronomi untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Pada 16 Oktober mendatang, akan ada kesempatan transit lain yang dapat diamati oleh mereka yang tertarik.
Diana Dragomir dari UNM menekankan pentingnya kontribusi astronom amatir dalam proses ini. Menurutnya, data yang dihasilkan oleh astronom amatir sangat berharga dan setara dengan kualitas profesional.