Penemuan Baru! Ilmuan Deteksi Gemuruh Gelombang Gravitasi Buka Jendela pada Lubang Hitam Supermasif

Penemuan Baru! Ilmuan Deteksi Gemuruh Gelombang Gravitasi Buka Jendela pada Lubang Hitam Supermasif

Ilustrasi. [Canva]

Cekricek.id - Para astronom baru-baru ini membuat penemuan besar dalam pemahaman kita tentang alam semesta. Mereka telah berhasil mendeteksi gemuruh "nada bas kosmik" yang berasal dari gelombang gravitasi. Penemuan ini menunjukkan penggabungan gerak lambat lubang hitam supermasif di seluruh alam semesta. Hal ini memberikan harapan akan membuka jendela baru untuk memahami lubang hitam monster yang terdapat di pusat galaksi.

Lubang hitam supermasif adalah objek yang sangat besar, dengan ukuran jutaan hingga miliaran kali massa matahari. Mereka memainkan peran penting dalam pembentukan galaksi, namun masih sulit untuk dipahami karena tidak ada cahaya yang bisa keluar dari sana.

Dilansir The Guardian, ketua konsorsium North American Nanohertz Observatory for Gravitational Waves (Nanograv) dan astrofisikawan di Vanderbilt University di Nashville, Dr. Stephen Taylor, menggambarkan penemuan ini sebagai berita besar. Penemuan ini dipelopori oleh Nanograv dan didukung oleh tim Eropa yang memberikan bukti independen terhadap sinyal tersebut.

Penemuan ini adalah bukti pertama dari riak frekuensi rendah dalam jalinan ruangwaktu. Albert Einstein telah meramalkan keberadaan gelombang gravitasi seabad yang lalu, tetapi baru pada tahun 2016, Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) yang berbasis di AS memberikan bukti bahwa ruang itu sendiri dapat diregangkan dan diperas.

Sebelumnya, para ilmuwan hanya mampu menangkap "kicauan" singkat gelombang gravitasi yang terkait dengan penggabungan lubang hitam atau bintang neutron yang hanya sedikit lebih besar dari matahari. Namun, pengamatan terbaru ini melibatkan rentang frekuensi yang lebih dalam, dengan satu gelombang lengkap yang bergerak dengan kecepatan cahaya. Gelombang ini memakan waktu sekitar 30 tahun untuk mencapai Bumi.

Para ilmuwan meyakini gemuruh kosmik ini dihasilkan oleh seluruh populasi binari lubang hitam supermasif selama 8 miliar tahun terakhir. Mereka berpikir bahwa setiap pasangan memberikan kontribusi gelombang kecil, yang saling menambah satu sama lain, dan itulah yang kita lihat sekarang, semacam gumaman seluruh populasi lubang hitam.

Ilmuan Deteksi Gemuruh Gelombang Gravitasi Buka Jendela pada Lubang Hitam Supermasif. [Foto: John A Paice/PA]

Deteksi ini dilakukan dengan memantau lebih dari 100 pulsar, bintang eksotis yang berputar ratusan kali setiap detik dan menciptakan pancaran gelombang radio. Pulsar ini sangat stabil sehingga perubahan kecil dalam pengaturan waktu dapat ditangkap oleh para ilmuwan.

Penemuan ini memerlukan kolaborasi antara para ilmuwan dari berbagai belahan dunia, termasuk Eropa, India, China, dan Australia. Dengan data yang dikumpulkan selama 12 tahun, peneliti Nanograv mulai melihat petunjuk tentang dengungan gravitasi ini pada tahun 2020. Kolaborasi ini membantu menghasilkan bukti independen yang memperkuat penemuan ini.

Baca juga: Ini Ledakan Terkuat yang Terjadi di Alam Semesta yang Pernah Tercatat

Meskipun hasil ini sangat meyakinkan, para ilmuwan menyadari bahwa bukti fenomena baru ini belum mencapai standar emas satu dari sejuta dalam fisika. Namun, penemuan ini tetap menjadi tonggak penting dalam pemahaman kita tentang alam semesta dan memberikan inspirasi untuk terus mengeksplorasi misteri lubang hitam supermasif.

Baca Juga

Jejak Dinosaurus dan Seni Ukiran 9.000 Tahun Ditemukan di Brasil
Jejak Dinosaurus dan Seni Ukiran 9.000 Tahun Ditemukan di Brasil
Lukisan Menakjubkan Pada Makam Pendeta Kuno Mesir Perlihatkan Kehidupan 4.300 Tahun Lalu
Lukisan Pada Makam Pendeta Kuno Mesir Perlihatkan Kehidupan 4.300 Tahun Lalu
Penemuan Makam Mewah Dinasti Jin Agung di Tiongkok Ungkap Sisa-sisa Elit Non-Tionghoa
Penemuan Makam Mewah Dinasti Jin Agung di Tiongkok Ungkap Sisa-sisa Elit Non-Tionghoa
Rahasia Evolusi Manusia di India: Petani Iran Kuno, Neanderthal, dan Migrasi Besar 50.000 Tahun Lalu
Rahasia Evolusi Manusia di India: Petani Iran Kuno, Neanderthal, dan Migrasi Besar 50.000 Tahun Lalu
Pentagon Ungkap Upaya Amerika Merekayasa Balik Teknologi UFO yang Tak Pernah Terwujud
Pentagon Ungkap Upaya Amerika Merekayasa Balik Teknologi UFO yang Tak Pernah Terwujud
Waspada! Kasus Infeksi Burung Beo Meningkat di Eropa, 5 Orang Tewas
Waspada! Kasus Infeksi Burung Beo Meningkat di Eropa, 5 Orang Tewas