Apa Itu Pertempuran Ambarawa?
Pertempuran Ambarawa adalah Pertempuran antara tentara dan rakyat Indonesia di Ambarawa dan sekitarnya melawan terntara Sekutu yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Bethel, pada 23 November 1945. Sekutu mendarat di Semarang pada 20 Oktober 1945.
Tujuan awalnya adalah mengurus tawanan perang. Namun Sekutu megingkari janji dengan membebaskan tawanan interniran di Magelang.
Terjadi insiden di Magelang yang berkembang menjadi pertempuran antara tentara Indonesia dengan sekutu dan NICA.
Tentara Indonesia melalui Resimen Kedu Tengah dipimpin oleh Letnan Kolonel M. Sarbini melakukan pengejaran. Presiden Sukarno dan Brigadir Bethel menyepakati perjanjian untuk mengakhiri pertempuran di Magelang.
Namun pasukan Sekutu bergerak menuju Ambarawa. Terjadi pertempuran di pusat kota Ambarawa dan desa-desa sekitarnya.
Pertempuran meluas di sepanjang rel kereta api, tentara Indonesia bertahan di sisi selatan rel, sedangkan sekutu/NICA bertahan di utara rel.
Sekutu/NICA menjadikan tangsi militer kompleks gereja dan pemakaman di Jl. Marga Agung sebagai tempat bertahan.
Sekutu/NICA juga mengerahkan tawanan perang dari Jepang untuk membantu mendesak pihak Indonesia. Tentara Indonesia terdesak dan mundur ke Bedono.
Pada 12 Desember 1945 pasukan Indonesia melakukan penyerangan serentak terhadap sekutu/NICA di Ambarawa.
Pertempuran Ambarawa berhasil diselesaikan dengan Sekutu dan NICA mundur ke Semarang pada 16 Desember 1945.
Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.