Pham Van Dong

Pham Van Dong adalah orang dekat Ho Chi Minh. Ia menjabat sebagai perdana menteri Vietnam Utara dari 1955 sampai 1976, dan perdana menteri seluruh Vietnam dari 1976 sampai ia pensiun pada 1987 di bawah pemerintahan Le Duan dan Nguyen Van Linh.

Pham Van Dong. [Foto: Istimewa]

Siapa Pham Van Dong?

Pham Van Dong adalah orang dekat Ho Chi Minh. Ia menjabat sebagai perdana menteri Vietnam Utara dari 1955 sampai 1976, dan perdana menteri seluruh Vietnam dari 1976 sampai ia pensiun pada 1987 di bawah pemerintahan Le Duan dan Nguyen Van Linh.

Setelah kekalahan Jepang, pasukan nasionalis melawan pasukan kolonial Perancis dalam Perang Indocina Pertama yang berlangsung dari 1945 sampai 1954. Perancis mengalami kekalahan besar dalam Pertempuran Dien Bien Phu pada 1954.

Selama 1954 ia menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri. Pada 1955, Dong ditunjuk sebagai Perdana Menteri.

Ia dikenal sebagai salah satu pemimpin Vietnam Utara selama perang dengan AS dan diketahui memiliki hubungan dekat dengan pemerintah China, yang membantu mendanai konflik dengan Vietnam Selatan.

Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.

Baca Juga

Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Jejak Imperium Terlupakan: Kisah Kerajaan Melayu yang Menguasai Nusantara Selama 9 Abad
Jejak Imperium Terlupakan: Kisah Kerajaan Melayu yang Menguasai Nusantara Selama 9 Abad
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno