Reog Ponorogo 2023: Langkah Indonesia Menuju Pengakuan Warisan Budaya UNESCO

Reog Ponorogo 2023: Langkah Indonesia Menuju Pengakuan Warisan Budaya UNESCO

Reog Ponorogo 2023: Langkah Indonesia Menuju Pengakuan Warisan Budaya UNESCO. [Ist]

Reog Ponorogo 2023 menyoroti upaya Indonesia dalam merayakan dan memperjuangkan pengakuan warisan budaya oleh UNESCO. Ikuti perjalanan dan komitmen pemerintah dalam mewujudkan mimpi ini.

Cekricek.id - Dalam rangka membangkitkan semangat nasionalisme dan memperkuat karakter bangsa, Indonesia telah meluncurkan beberapa program, salah satunya adalah Program Gerakan Indonesia Mandiri (GIMa) yang berada di bawah payung Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Program ini, yang diatur berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016, menekankan pentingnya menghargai seni dan warisan budaya kita.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) memegang kendali atas program ini, memastikan masyarakat Indonesia menghargai dan menjunjung tinggi warisan budaya.

Dalam semangat yang sama, Kemenko Perekonomian berkolaborasi dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) untuk mengadakan "Pawai Budaya Reog Ponorogo 2023".

Acara ini tidak hanya memeriahkan perayaan HUT RI ke-78, tetapi juga menegaskan komitmen Indonesia untuk menghargai dan mempromosikan warisan budaya.

Pawai ini dimulai di Gedung Perpustakaan Nasional RI, dengan rombongan Reog Ponorogo yang dipimpin oleh PAWARGO, yang menampilkan 10 dadak merak Reog Ponorogo dan 300 penampil lainnya.

Dalam pidatonya, Ketua Umum PAWARGO mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kemenko PMK dan Kemenko Perekonomian.

Sesmenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, mengungkapkan kebanggaannya bahwa Reog Ponorogo telah diakui dan masuk dalam daftar ke-39 Warisan Budaya Tak benda (WBTb) UNESCO, yang akan dibahas lebih lanjut pada tahun 2024.

Pawai berlanjut dengan berbagai pertunjukan dari Pencak Silat Betawi, Komunitas Jamu Gendong, Komunitas Kebaya Nasional, dan banyak lagi. Pawai berakhir di kantor Kemenko PMK, di mana Menko PMK, Muhadjir Effendy, menyambut rombongan dan menekankan pentingnya Reog Ponorogo sebagai warisan budaya yang harus diakui oleh UNESCO.

Acara puncaknya adalah penyerahan dokumen persyaratan UNESCO oleh Sesmenko Perekonomian kepada Menko PMK, yang kemudian diteruskan kepada Dirjen Kebudayaan. Menko PMK menekankan pentingnya pengawasan ketat untuk memastikan Reog Ponorogo mendapatkan pengakuan yang layak dari UNESCO.

Sebagai penutup, acara dihiasi dengan Gerakan Minum Jamu Bersama dan pertunjukan musik angklung oleh Saung Mang Udjo, mengajak semua yang hadir untuk bersama-sama bermain angklung.

Dengan semangat dan komitmen yang kuat, Indonesia terus berupaya memastikan bahwa warisan budaya kita mendapatkan pengakuan dan tempat yang layak di mata dunia.

Baca Juga

Proses ekspor cokelat lokal Padang ke Singapura oleh Lile Chocolate di Padang Selatan
UMKM Padang Naik Kelas Lewat Ekspor Cokelat ke Luar Negeri
Ekonomi Digital Terbukti Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Ekonomi Digital Terbukti Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Fasilitas penyimpanan kimia dan gas serta dermaga milik Chandra Daya Investasi di kawasan industri
Perusahaan Pembangkit Listrik Milik Konglomerat Prajogo IPO, Targetkan Dana 2,4 Triliun
Mengapa Orang Melayu Medan Tidak Menganggap Melayu Malaysia Sebagai Saudara?
Mengapa Orang Melayu Medan Tidak Menganggap Melayu Malaysia Sebagai Saudara?
Pasar Saham Asia Bergejolak Setelah AS Ancam Serang Iran
Pasar Saham Asia Bergejolak Setelah AS Ancam Serang Iran
Beban Hutang Perusahaan Terbukti Melemahkan Kinerja Keuangan
Beban Hutang Perusahaan Terbukti Melemahkan Kinerja Keuangan