Berita terbaru: Saifuddin Ibrahim menyebut bahwa Islam adalah agama yang ngeri, tidak akan ada satu pun manusia yang mampu mengikutinya.
Cekricek.id - Saifuddin Ibrahim mengecam tindakan Ade Armando yang dinilai memotong ayat saat berdakwah.
Hal tersebut disampaikan dalam tayangan di channel YouTube pribadinya yang diunggah Rabu (16/3/2022).
Menurutnya, saat berdakwah Ade Armando memotong bacaan ayat sehingga bisa menafsirkan hal berbeda untuk disampaikan pada jamaah.
Dirinya juga mengecap Ade Armando bermental busuk karena tidak mampu menunaikan agama bagi diri sendiri.
"Logikamu nggak cukup kalo dilawan dengan saya. Mental busuk karena kamu sendiri tidak mampu melakukan agamamu melakukan salat lima waktu nggak bisa saudara," ujarnya.
Ia juga menilai bahwasanya selama ini Ade Armando berbicara tenang. Tetapi semua ucapannya ini justru mengandung racun yang mematikan.
Apabila hal tersebut selalu dibiarkan begitu saja, malah akan membawa kekacauan yang tak terkira bagi kehidupan bangsa dan bernegara kedepannya.
Padahal dulunya Saifuddin Ibrahim begitu kagum dengan Ade Armando.
Tetapi rasa kagumnya ini hilang begitu saja usai Ade Armando turut mengomentari video viralnya terkait penghapusan 300 ayat Alquran.
"Namun begitu mengomentari saya yang katanya saya bodoh, dungu ternyata kamu yang seperti apa sesuai dengan iman mu,"
Menurutnya Ade Armando sama sekali tidak mengerti tentang agamanya sendiri. Karena ia menilai orang ini lain tidak akan mampu melakukan ataupun mengolah sesuai apa yang diajarkan oleh agama Islam.
"Ngeri untuk mengikuti agama ini sampai kapanpun tidak akan bisa,” jelas Saifuddin.
Ia mengibaratkan salah satu contohnya apabila seorang muslim meninggalkan salat zuhur, maka ia akan dihukum sebanyak 29 tahun di neraka.
Bayangkan saja apabila seorang muslim bisa meninggalkan salat lima waktu dalam sehari berapa tahun ia akan mengalami hukuman tersebut.
Ia lalu mengibaratkan kehidupan orang-orang beragama Islam itu layaknya seperti tekanan.
"Maka kehidupan orang-orang Islam itu dia tertekan mentalnya, rohnya itu ditekan karena kewajiban yang tidak mampu mereka lakukan.”
Sehingga agama bagi mereka hanyalah ucapan-ucapan belaka seperti kebanyakan penyampaian dari ustaz.