Chaerul Saleh

Kamus Sejarah Indonesia - Chaerul Saleh lahir di Sawahlunto, Sumatera barat pada 13 September 1916. Chaerul Saleh bersama dengan Adam Malik, Pandu Wiguna, dan Maruto Nitimihardjo bergabung dalam gerakan bawah tanah yang dipimpin Sutan Syahrir pada masa pendudukan Jepang.

Chaerul Saleh. [Foto: Istimewa]

Siapa Chaerul Saleh?

Chaerul Saleh adalah Wakil Perdana Menteri, Menteri dan Ketua MPRS 1957-1966. Lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat 13 September 1916. Ia lahir di Sawahlunto, Sumatera barat pada 13 September 1916.

Chaerul Saleh menempuh pendidikan SR (Sekolah Rakyat) di Medan dan diselesaikannya di Bukittinggi (1924-1931). Setelah tamat ia melanjutkan ke HBS (Hogere Burger School) bagian B di Medan dan diselesaikannya di Jakarta (1931-1937). Melanjutkan lagi ke Fakultas Hukum di Jakarta (1937-1942).

Menjabat Ketua Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia (1940-1942), dan setelah Jepang masuk, ia menjadi anggota dari panitia Seinendan, membentuk Barisan Banteng, dan anggota PUTERA serta Barisan Pelopor yang dipimpin oleh Ir. Sukarno.

Chaerul Saleh bersama dengan Adam Malik, Pandu Wiguna, dan Maruto Nitimihardjo bergabung dalam gerakan bawah tanah yang dipimpin Sutan Syahrir pada masa pendudukan Jepang.

Chaerul dan Sukarni merupakan golongan pemuda yang menolak menjalin kerja sama dengan Jepang dalam perjuangan meraih kemerdekaan pada Kongres Pemuda Mei 1945.

Mereka bermaksud membentuk suatu gerakan Angkatan Baru Indonesia yang di gerakan oleh pemuda dari Asrama Menteng 31.

Ketika mendengar kekalahan Jepang, Chaerul bersama para pemuda mendesak Sukarno dan Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan, tetapi Sukarno dan Hatta menolak.

Para pemuda kemudian membawa Sukarno Hatta ke Rengasdengklok pada 16 Agstus 1945. Chaerul menjadi anggota PPKI wakil golongan pemuda, walaupun kemudian keluar dari PPKI karena menganggap PPKI adalah buatan Jepang.

Ia bergabung dengan Komite Van Aksi yang didirikan oleh Tan Malaka pada Januari 1946 untuk mewadahi berbagai badan perjuangan.

Chaerul Saleh terlibat sebagai penggerak peristiwa 3 Juli yang menentang hasil Konferensi Meja Budar dan menyebabkan ia ditangkap dan dipenjara.

Chaerul Saleh menjadi salah satu tokoh Partai Murba pada 1950 dan menjadi ketua MPRS pada 1960 hingga 1966.

Ia dipercaya sebagai menteri pada masa Demokrasi Terpimpin. Chaerul menyampaikan ide negara kepulauan dan batas teritorial laut 12 mil dari garis pantai. Gagasannya ini kemudian menjadi bagian dari Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957.

Pada saat peristiwa 30 September 1965 meletus, Chaerul Saleh tengah berada di Peking, Cina, tetapi Suharto kemudian menangkapnya pada 18 Maret 1966 tanpa proses peradilan.

Dia menerima sejumlah bintang jasa, antara lain Bintang Gerilya, Satyalencana Peristiwa Aksi Militer II, Satyalencana Peringatan Perjuangan Kemerdekaan, Bintang Mahaputra Tingkat III, Satyalencana Satya Dharma, Lencana Kapal Selam RI, dan Doktor Honoris Causa dalam Ilmu Kemasyarakatan dari Universitas Hasanuddin.

Ia meninggal pada 8 Februari 1967 dengan status tahanan politik.

Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.

Baca Juga

Terungkap! Manusia Purba Menghuni Dataran Tinggi Persia Selama 20.000 Tahun
Terungkap! Manusia Purba Menghuni Dataran Tinggi Persia Selama 20.000 Tahun
Kisah Pengorbanan Ritual Bangsa Maya saat Gerhana Matahari
Kisah Pengorbanan, Ritual Bangsa Maya saat Gerhana Matahari
Sisa-sisa Desa Kuno "Pompeii Inggris" Ungkap Rahasia Kehidupan Zaman Perunggu
Sisa-sisa Desa Kuno "Pompeii Inggris" Ungkap Rahasia Kehidupan Zaman Perunggu
Naskah Kuno Aztec Ungkap Sejarah Tenochtitlan dan Penaklukan Spanyol
Naskah Kuno Aztec Ungkap Sejarah Tenochtitlan dan Penaklukan Spanyol
Lukisan Menakjubkan Pada Makam Pendeta Kuno Mesir Perlihatkan Kehidupan 4.300 Tahun Lalu
Lukisan Pada Makam Pendeta Kuno Mesir Perlihatkan Kehidupan 4.300 Tahun Lalu
Makam Kuno Tiongkok dengan Pedang Ungkap Sejarah Kekerasan di Era Negara-Negara Berperang
Makam Kuno Tiongkok dengan Pedang Ungkap Sejarah Kekerasan di Era Negara-Negara Berperang