Cekricek.id - Lembaga survei Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) baru saja merilis hasil survei elektabilitas partai politik, mengungkap dinamika menarik di kancah politik Indonesia menjelang Pemilu 2024. Suara partai-partai politik berada dalam jarak yang cukup dekat dengan parliamentary threshold (PT) sebesar 4 persen, menciptakan ketegangan dan persaingan yang semakin sengit.
Menurut Direktur Eksekutif ICRC, Hadi Suprapto Rusli, hasil survei menunjukkan bahwa tiga partai berada dalam posisi menarik, yaitu PAN dengan 4,8 persen, Perindo dengan 4,4 persen, dan PPP dengan 4,3 persen. Yang menarik perhatian adalah kenaikan signifikan elektabilitas Perindo, sebuah partai non-parlemen, yang bisa menjadi potensi kuda hitam di panggung politik pada periode 2024-2029.
Hadi Suprapto Rusli mengungkapkan bahwa keberhasilan Perindo dalam meraih elektabilitas ini dapat diatributkan pada konsistensinya dalam melaksanakan sejumlah kampanye yang efektif. Hal ini sejalan dengan temuan survei ICRC pada November 2023, yang menunjukkan peningkatan popularitas Partai Perindo dan potensinya untuk meraih kursi di parlemen.
"Perindo memiliki potensi menjadi kuda hitam yang mewarnai formasi partai politik di tahun 2024," ujarnya.
Sementara itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendekati PT dengan meraih 2,5 persen suara. Meskipun demikian, partai yang dikenal dengan lambang mawar ini masih perlu berupaya lebih keras agar dapat melampaui ambang batas yang ditetapkan.
Dalam perbandingan dengan survei ICRC pada November 2025, PSI bersama Perindo sempat diprediksi akan meraih dukungan yang cukup untuk memasuki parlemen. Sayangnya, hingga 40 hari kemudian, elektabilitas PSI masih stagnan di sekitar 2,5 persen, membuatnya kesulitan untuk melampaui PT.
Hadi Suprapto Rusli menjelaskan bahwa dinamika ini dipengaruhi oleh persepsi pemilih terhadap kinerja partai di lapangan. Perindo dinilai berhasil mempertahankan citra publik yang stabil, bahkan sebagai partai pendukung calon presiden dan wakil presiden.
"Kenaikan elektabilitas adalah hal yang wajar karena mesin partai sudah mulai bergerak. Seluruh partai mengalami peningkatan kecuali PDIP dan PSI. PDI mengalami penurunan suara sedangkan PSI stagnan," tambahnya.
Berdasarkan jawaban terbuka terkait partai mana yang akan dipilih, survei ICRC menghasilkan data sebagai berikut: PDIP (19,1%), Gerindra (17,4%), Golkar (10,2%), PKS (8,6%), PKB (8,2%), NasDem (7,1%), Demokrat (5,0%), PAN (4,8%), Perindo (4,6%), PPP (4,3%), PSI (2,5%), Hanura (1,0%), Gelora (0,4%), PKN (0,8%), PBB (0,1%), Buruh (0,1), UMAT (0,0%), dan Garuda (0,0%).
Survei ini dilakukan dalam periode 20-26 Desember 2023 melalui wawancara telepon kepada 1.230 responden yang merupakan warga negara Indonesia yang telah memiliki hak pilih untuk Pemilu 2024. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling, dengan margin of error sebesar 2,79 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Dinamika politik Indonesia semakin menarik menjelang Pemilu 2024, dengan partai-partai berupaya memposisikan diri untuk meraih dukungan publik.