Seorang pria yang diduga melakukan percobaan pada saudara perempuannya dikabarkan telah meninggal dunia setelah seminggu di tahan.
Cekricek.id - Seorang pria di Virginia Barat dinyatakan telah meninggal dunia setelah ditahan di kantor polisi sejak minggu lalu. Alasan penahannya karena dia telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap saudara perempuannya yang baru saja bangun dari koma dua tahun.
Melansir People, Daniel J. Palmer III, 55 tahun, didakwa dengan percobaan pembunuhan dan melakukan serangan yang melukai saudara perempuannya, Wanda, pada Juni 2020. Hal itu menyebabkan saudara perempuannya itu mengalami koma selama dua tahun lamanya.
"Diserang, diretas, dan dibiarkan mati," kata Kantor Sheriff Jackson County di West Virginia dalam sebuah pers rilis.
Sheriff Jackson County Ross Mellinger memberi tahu bahwa Palmer diangkut ke Rumah Sakit Charleston pada Rabu dan dinyatakan meninggal pada hari berikutnya.
Mellinger percaya bahwa kematiannya kemungkinan besar karena penyebab alami.
"Itu adalah penurunan masalah kesehatan yang berulang," kata Mellinger. "Dia memang bukan orang yang sehat sejak awal dan begitu dia masuk penjara, kesehatannya terus menurun."
Daniel J. Palmer Ditahan Selama Tujuh Hari Karena Percoban Pembunuhan
"Dari sudut pandang penyelidik, sangat disayangkan kami tidak mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan kasus ini," kata Mellinger.
"Kami mengalihkan fokus pada korban (Wanda) dalam kasus ini dan berharap dia terus membaik. Dia memiliki jalan panjang di depannya,” lanjutnya.
Dua tahun lalu, Wanda Palmer ditemukan duduk di sofa dengan kepala tertunduk di rumahnya dekat Cottageville, Virginia Barat, kata Mellinger.
"Ada banyak trauma tengkorak dan otak," katanya Mellinger. Senjata yang digunakan kemungkinan adalah kapak atau parang, lanjutnya.
Mellinger mengatakan seorang saksi melihat Palmer di teras rumah saudara perempuannya itu pada malam sebelum polisi datang ke rumahnya, tetapi kurangnya saksi mata, bukti dan rekaman pengawasan membuat kasus ini sulit untuk diselidiki.
"Dia tentu saja orang yang menarik sejak awal, tetapi kami tidak punya apa-apa untuk maju," kata Mellinger. "Kami tidak punya apa-apa untuk dijadikan bukti selain seseorang yang lewat tengah malam dalam perjalanan pulang dari kerja shift melihatnya berdiri di teras."
Wanda Palmer, 51 tahun, menghabiskan dua tahun dirawat di rumah sakit dalam keadaan koma setelah serangan brutal itu.
Mellinger mengatakan dia baru-baru ini menerima telepon dari fasilitas perawatan jangka panjangnya yang menyatakan bahwa dia akhirnya dapat berbicara dengan penegak hukum.
"Kami melakukan perjalanan dua jam untuk sampai ke tempat dia ditempatkan," katanya. "Cara bicaranya masih belum fasih. Dia bicara satu dua kata tetapi dia dapat dengan jelas mengidentifikasi saudara laki-lakinya dan mengidentifikasinya dengan nama juga. Dan menggambarkan di mana dia dipukul dan di mana dia terluka."
"Itu cukup mencengangkan," tambahnya. "Itu tentu memberi kami daya tarik yang kami butuhkan untuk bergerak maju di pihak kami."
Baca juga: Naas, Lagi Lamaran Perempuan Ini Malah Diseruduk Jerapah
Mellinger mengatakan meskipun kematian Palmer, Wanda bisa mendapatkan suaranya kembali dan itulah yang paling penting, katanya.
"Dia mendapatkan suaranya kembali dan apa yang dia katakan penting bagi semua orang. Itu penting," pungkasnya.