Cekricek.id - Pohon cemara banyak ditemukan di daerah-daerah berhawa panas. Tanaman dengan pohon yang tinggi ini dapat menjadi penyejuk lingkungan. Daun dari pohon cemara pun dipercaya sebagai pengobat stress karena suara gemericik dan yang tertiup angin dapat menyejukkan hati siapapun yang mendengarnya.
Baru-baru ini, ilmuan Amerika Serikat, tepatnya dari Penn State University, menyebutkan kalau ujung daun cemara ternyata dapat menghasilkan listrik.
"Para ilmuwan telah lama menyadari bahwa tanaman dan pohon dapat memancarkan muatan listrik kecil yang terlihat dari ujung daunnya ketika tanaman terperangkap di bawah medan listrik yang dihasilkan oleh badai petir yang tinggi di atas kepala," kata ilmuan dari Penn State University, Jena Jenkins, dikutip dari Science Art, Minggu (23/10/2022).
Jena menyebut pelepasan arus listrik ini dinamakan dengan Korona. Kadang-kadang manusia menyadari ada percikan biru samar yang bersinar dari ujung daun cemara ini.
Namun peneliti belum dapat memastikan arus listrik yang muncul dari ujung cemara ini positif atau negatif.
Namun fungsi pelepasan arus listrik dari ujung daun ini adalah untuk mengubah kualitas udara yang ada di sekitarnya.
"Sementara sedikit yang diketahui tentang seberapa luas pelepasan ini, kami memperkirakan bahwa korona yang dihasilkan pada pohon di bawah badai dapat memiliki dampak besar pada udara di sekitarnya," ucap Jena Jenkins.
Dua zat radikal yang dilepaskan oleh korona tanaman adalah hidroksil (OH) dan hidroperoksil (HO2). Keduanya netral dan diketahui mengoksidasi atau mencuri elektron dari sejumlah senyawa kimia yang berbeda, sehingga mengubahnya menjadi molekul lain.
Para peneliti sangat tertarik pada konsentrasi radikal hidroksil karena mereka memiliki dampak yang lebih besar pada kualitas udara.
Sementara itu, ahli meteorologi di Penn State University, William Brune, mengatakan para peneliti sangat tertarik pada konsentrasi radikal hidroksil karena mereka memiliki dampak yang lebih besar pada kualitas udara.
"Radikal hidroksil berkontribusi pada oksidasi atmosfer total dari banyak polutan atmosfer," ucap William.
Ia mencontohkan jika radikal hidroksil bereaksi dengan gas rumah kaca, seperti metana, maka ia dapat menghilangkan molekul perusak dari atmosfer dan membantu memerangi perubahan iklim.
Tetapi jika radikal yang sama bereaksi dengan oksigen, itu dapat menciptakan ozon. Selain itu, radikal juga dapat membuat partikel aerosol yang merusak kualitas udara.
Mempertimbangkan banyaknya pohon yang ada di daerah rawan petir korona yang dihasilkan tanaman dapat mewakili sumber radikal yang paling banyak dipelajari dengan efek yang sangat tidak terduga pada kualitas udara.
Baca juga: Pilar Penciptaan yang Luar Biasa Berkilau Dalam Gambar Teleskop Luar Angkasa James Webb
"Ada sekitar dua triliun pohon di daerah di mana badai petir paling mungkin terjadi secara global dan ada 1.800 badai petir terjadi pada waktu tertentu," ujar William.